My Baby Girls (2)

285 22 0
                                    

Dendam yang terpupuk dalam. Merenggut jiwa suci yang selama ini tidak pernah ternoda.

***

Bebyta Alora Divincy

Kembali menatap tenang hamparan taman kediaman Oma nya. Kembali tersenyum tenang dengan suasana hatinya yang kembali sedikit lebih tenang hari ini.

Hari ini, Beby kembali libur. Kembali meminta izin ke sekolahnya dengan alasan yang begitu bagus

Dan Beby mendapatkan izin itu dengan mudah.

Disini, di Bandung. Beby tinggal dengan omanya, sejak enam bulan lalu. Sejak kejadian mengerikan itu terjadi, Beby bahkan belum menginjakkan kakinya di kediamannya lagi

Di Jakarta.

Rasanya benar-benar menjijikkan harus kembali kesana. Semua mimpi buruknya ada disana.

"Kamu kenapa libur terus Beby?" seorang wanita paruh baya mendekat, dan mengambil tempat di sampingnya. Beby mengulas senyum manis dan menuangkan teh kedalam gelas kosong di depannya dan menyerahkan pada Omanya.

Elena mengulas senyum hangat. Belakangan ini Beby semakin sulit dia mengerti. Terkadang Beby terlihat begitu ceria dan terkadang terlihat begitu sedih

Cucunya masih belum ingin kembali, Elena tidak masalah. Karena disini adalah rumah Beby juga.

Tapi disana_

ada hal yang harus Beby selesaikan. Sampai saatnya nanti elena juga akan kembali ke rumah putrinya.

Mengembalikan semua ke tempat semula.

"Aku udah izin Oma" Beby menjelaskan, kedua netra gelap itu menyorotnya tenang kembali terlihat tanpa emosi yang pasti.

Jiwa Beby benar-benar terlihat lebih gelap sekarang, tidak ada lagi cahaya. karena sang cahaya sudah pergi meninggalkan cucunya sejak enam bulan lalu

Putrinya.

Anastasya Alora Divincy

"Kalau kamu mau belajar dirumah, Oma bisa urus semuanya kok" tawar Elena lagi, Beby menggeleng pelan. Walaupun sering libur Beby tidak akan mungkin sanggup homeschooling.

sejak kecil Beby bebas. Dan selamanya ia bebas.

Homeschooling tidak cocok dengan nya.

Elena mengernyit heran. Kalau terus-terusan libur, Elena khawatir nilai Beby akan jelek. Dan itu pasti akan semakin membuat Beby sedih.

Sejak kecil, Nilai Beby selalu sempurna. sejak kecil Beby selalu membuat mereka bangga.

Beby selalu belajar, dan selalu menjadi yang terbaik. Beby sering ikut Ana mengurus Galeri seninya. Juga terkadang mengikuti ana mengurus perusahaan induk mereka.

Beby sudah sesibuk itu, sejak dulu

Saat dia mencoba membujuk Beby untuk bermain seperti anak seumuran Beby yang lain. Beby hanya tersenyum dan Berkata.

"Aku juga bermain Oma. Tapi bermain di perusahaan Mama lebih seru. Beby bisa melihat banyak hal, dan itu menyenangkan"

Dulu mereka selalu khawatir dengan pertumbuhan Beby. Tapi sejak dulupun, Beby selalu sempurna. Sekhawatir apapun mereka, nyatanya Beby memang tumbuh dengan baik menjadi anak yang ceria dan disukai oleh semua teman-teman di sekolah Beby.

Semua orang memuji Beby, betapa pintar dan luar biasanya Beby. Tapi tidak ada yang benar-benar bisa dekat dengan Beby. Sejak dulu Cucunya memang menutup diri.

Seramah apapun Beby, nyatanya Beby memang telah membangun tembok besar membuat batas yang susah untuk di hancurkan.

Sampai akhirnya tiga tahun lalu, ada siswa baru di kelas Beby.

My Baby GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang