My Beby Girl (29)

103 11 5
                                    

Tidak ada yang kekal, bahkan kebahagian.

***

Sepanjang perjalanan, Beby hanya bersandar di bahu Aldo, memainkan baju kaos hitam yang Aldo kenakan. Kukunya yang pendek menusuk-nusuk lengan Aldo, mencoba membuat jejak kemudian menghapusnya kembali walaupun gagal.

"Jangan di pikirkan Bee" tidak ada respon, Aldo menghela nafas lelah, kemudian mengambil permen Coklat di sampingnya, membukanya dan menyuapi Beby.

"Di makan bee, aku punya banyak kok" Aldo menunjuk plastik di sampingnya lalu memberikan semuanya pada Beby yang diterima gadisnya dalam diam.

Beby memakan perlahan-lahan, moodnya harus kembali bagus sebelum bertemu dengan della dan Hera.

"All, kita cari tanah kuburan yok" Aldo menyorot Beby lucu, Tangannya mengusab pelan Surai gelap gadisnya.

"Buru-buru kali sayang" ejeknya. Beby mengangkat pandangannya menatap Aldo kesal

"Harus cepat Al, mama kan butuh kawan disana" Jelasnya.

"Ya udah, di samping kuburan mama aja Gimana" Beby menggeleng cepat, Aldo menatap tak paham.

"Nanti Mama kesal Aldo, Hendra itu sudah terlalu busuk, mama gak suka bahu busuk" intinya Beby tetap tidak ingin membuat Hendra terlalu dekat dengan Ana. Beby ingin membuat Hendra Semakin tersiksa bahkan sampai Mati sekalipun.hendra harus berjuang memohon ampun pada Ana bahkan di Alam sana nanti.

Hendra harus berusaha, Hendra tidak di izinkan untuk Bermalas-malasan, Hendra harus bekerja keras. Hendra butuh Maaf dari mamanya.

"jadi gak boleh dekat-dekat"

"Iya gak boleh"

"Ok, nanti kita cari ya, yang agak jauh" Beby mengangguk semangat. Tangannya kembali sibuk mengambil permen coklatnya dan mengunyahnya semangat.

Sesekali dia menawarkan pada Aldo, Walaupun di tolak oleh Kekasihnya ini.

"Kamu gak marah sama aku Al?" Aldo mengernyit bingung, lampu merah di depannya membuatnya lebih leluasa menatap gadisnya

"Marah kenapa bee"

"Tadi aku motong rambut Amira trus aku juga Arahkan gunting ini ke lehernya" Beby menunjuk gunting di dalam tasnya.

"Enggak, aku gak marah Bee, kamu gak salah kok. Tapi lain kali_" Aldo menyorot Beby khawatir.

"Kamu harus ngabarin aku dulu, apapun yang mau kamu lakukan, kamu harus beritahu aku dulu bee. Aku khawatir" Beby mengangguk cepat, seolah semua yang Aldo katakan akan Beby lakukan. Namun nyatanya, Beby terlalu sering mengabaikan perintahnya. Membuatnya semakin waspada, semakin ingin menahan Beby selalu berada dalam pengawasan nya.

Sayangnya dia tidak bisa mengikat Beby sekarang, Beby pasti akan memberontak kalau dia kekang sekarang.

Karena itu Aldo harus sabar.

"Kalau kamu berada di pihak Amira_" Beby menyorot Aldo tak suka.

"Nanti aku marah Lo" Aldo menggeleng cepat, dalam ingatannya masih terekam jelas saat Beby marah padanya dulu saat dia lebih memihak teman sekelas mereka dari pada Beby.

Karena itu, walaupun Beby salah sekalipun dia berjanji akan terus berada disamping Beby.

"Kan aku udah janji sayang" karena hanya dia yang mampu melakukan semua itu.

"Aku akan selalu ada di samping kamu" Beby mengangguk pelan, kepalanya dia jauhkan dari bahu Aldo saat Aldo sudah memarkirkan mobilnya di Salah satu Caffe?

My Baby GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang