My Beby Girls (25)

86 8 0
                                    

Kamu tidak harus peduli, tidak semua orang akan baik-baik saja setelah dihancurkan.

***

Kapan kisahnya akan diwarnai warna merah jambu, kapan? Warna kebahagian akan mewarnai hidup nya.

Rasanya semuanya semakin gelap sekarang, semakin kelam dengan hatinya yang ikut menghitam. Dengan kedua netra nya yang setiap saat harus melihat hal yang paling menyakitkan di depan matanya.

Sengaja atau tidak, nyatanya hari ini dia harus melihat Aldo menjemput Beby ke kediamannya. Dengan satu tangkai bunga mawar di tangan, dalam balutan Baju tidur polos bewarna abu-abu.

Apa mereka akan tidur bersama?

Amira iri, rasa dengki itu menggerogoti tubuh nya.

Beby meninggalkan kamar dalam balutan baju tidur bewarna merah jambu dengan motif bunga sakura.

Keduanya_

Bahkan mengabaikannya begitu saja. Saat tubuhnya membeku dengan pemikiran-pemikiran yang semakin membuatnya ingin melenyapkan Beby.

"Kalian mau kemana sayang?" Di lantai bawah, Hendra yang baru kembali menyorot Beby penuh tanya. Beby menatap dingin tidak minat sama sekali.

"Mau tidur bareng Aldo"

"Beby!" Beby mengusab telinganya cepat, semakin kesal dengan intonasi suara Hendra yang seolah mengancamnya.

"Kamu_"

"Apa?" Beby membantah cepat. Aldo berdiri dalam diam, kedua tangannya masih merangkul Beby erat.

"Kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan Beby"

"Sadar!" jawabnya tanpa beban. Hendra menyorot murka, Beby semakin di melewati batas.

"Sudahlah, kami buru-buru"

Beby melangkah begitu saja meninggalkan Hendra dengan emosi yang memenuhi hatinya.

"Beby!, Papa gak suka kamu begini" siapa juga yang menyuruh Hendra menyukainya. Beby memutar tubuhnya kembali menghadap Hendra.

"Urus saja anak anda itu" Beby menunjuk Amira yang masih membeku di Tengah tangga.

"Jangan mengusik ketenangan ku" lagi, suaranya mengalun datar tanpa intonasi ketertarikan sedikitpun untuk berkomunikasi dengan Hendra.

"Saya ini masih orang tua kamu Beby"

Apa yang Hendra pikirkan, setelah semuanya. Kenapa pria ini masih saja seangkuh ini.

"Anda? Haha, anda bukan siapa-siapa lagi untuk saya. Berhentilah bersikap seolah anda peduli, saya tahu niat anda, masih ingin mengirim saya keluar negeri bukan. Wauuu " Beby bertepuk tangan heboh.

"Anda Tidak menyerah sama sekali ternyata"

"Sayang" Aldo mengusab pelan Sisi wajah Beby, Raut gadisnya terlalu gelap.

Aldo melempar senyum manis, mengatakan pada Beby dia akan selalu ada untuk Beby.

"Aku baik-baik saja Al" Beby bohong, semakin Beby ingin menghancurkan Hendra, semakin gadisnya ini hancur. Semakin Beby membenci Hendra, semakin hati Gadisnya terluka.

"Semua yang saya lakukan untuk kebaikan kamu BEBY!" Hendra membentaknya,  Beby menyorot sinis, sejak kapan Hendra memikirkan kebaikannya. Tidak pernah bukan. Kalau memang Hendra menyayanginya, Hendra tidak akan membawa selingkuhan pria itu di hari kematian mamanya.

"Sialan!" Beby mengumpat Marah.

"Saya benar-benar ingin menyingkirkan anda sekarang"

"Bagaimana mungkin kamu menyukai cewek yang bahkan tidak hormat pada orang tuanya Al" Amira ikut bersuara. Aldo mengeram marah, gadisnya tidak boleh di hina seperti ini.

My Baby GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang