Takdir tidak penah Adil padanya.
***
Kedua netra nya menatap sekeliling dengan semangat, mencari makanan apa yang bisa dia makan untuk sarapan paginya.
"Itu mau sayang?" Aldo menunjuk kearah STan yang menjual berenakaragam Cake, Beby mengangguk pelan. Tapi lebih dari itu, sebenarnya dia ingin bubur ayam. Tapi tidak ada yang menjualnya disini.
"Kenapa Bee?" Beby menggeleng pelan membuat garis halus muncul di kening Aldo.
"Kamu gak mau Cake?" Beby menatap Aldo sebentar, kemudian beralih menatap STAN Cake di depannya. Menarik, sebenarnya dia suka, tapi lidahnya bahkan tidak tergoda.
"Kalau kamu mau makan yang lain, bilang aja. Nanti kita cari, atau kita ke kantin sekolah aja" ah, benar. Biasanya pagi-pagi begini Kantin mereka pasti sudah menyediakan banyak makanan.
"Hm" Beby mengangguk semangat. Aldo terkekeh pelan, Gadisnya berusaha bersikap kalem ternyata.
"Kenapa gak bilang , kamu takut sama aku" Beby menggeleng pelan.
"Trus kenapa tiba-tiba jadi pendiam?" benar juga, padahal sepanjang perjalanan tadi dia bahkan sangat aktif.
"Entah" jawab Beby bingung, "aku cuma lagi pengen diam" Aldo mengernyit bingung, tumben sekali Beby diam begini.
"Ya udah aku pesanin ya, kamu mau makan apa" Aldo menarik Beby menuju Kursi yang paling nyaman menurutnya. Beby mengambil tempat, kedua netra nya melihat-lihat makanan yang tersedia.
"Mau bubur ayam"
"Ok" Aldo tersenyum lebar sebelum kakinya melangkah cepat meninggalkan Beby disana, tidak perlu menunggu lama, nyatanya Aldo bisa membawa pesanan mereka dengan cepat
Duduk di depannya, Aldo memberikan miliknya. Membuka botol minumnya. Beby tersenyum manis.
"Terimakasih" ucapnya yang semakin membuat Aldo heran. Tidak biasanya Beby bersikap seperti ini, bukan dia tidak suka, Beby yang sekarang malah terlihat begitu patuh, Aldo suka, tapi Aldo sadar Itu bukan Bebynya.
"Kamu Pms sayang?" Beby menggeleng pelan. Aldo semakin mengernyit bingung, sambil memakan buburnya Aldo mengingat kembali Periode Beby, seharusnya periodenya sudah dekat.
Mungkin ini fase perubahan Mood sebelum Beby PMS. tidak masalah, Dia bisa menjaga gadisnya.
"Al"
"Hm" Aldo menggeser alat makannya, Kedua netranya mulai kembali fokus pada Beby.
"Besok kita temanya fantasi kan" Oh, masalah Fair sekolah. Aldo mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Trus kamu mau jadi apa sayang?" Beby terlihat ragu, kedua tangannya saling menggenggam. Terlihat begitu imut di matanya. Aldo meletakkan tangannya di atas tangan Beby dan mengusapnya pelan.
"Kamu mau jadi Cinderella?" Tanya Aldo, Beby menggeleng cepat.
"Mau jadi Elsa?" Lagi Beby menggeleng cepat.
"Peri?" Beby mengangguk semangat, kembali Aldo di buat tersenyum gemas melihatnya.
"Ok, aku minta orang di butik mama untuk buat baju peri untuk kamu ya" beby mengangguk semangat.
"Tapi aku maunya tinkelbel"
"Iya sayang, aku yang jadi Peterpan nya ya"
"Iya" Senyum gadisnya kembali mengembang semangat. Aldo mengirimkan pesan kepada pegawai mamanya. Seharusnya baju yang dia mau akan siap dalam satu hari.
"Kita kembali" ..
"Hm"
Aldo merangkul Beby, membawa gadisnya yang manis menuju Stan mereka. Disana sudah ada Niko, Della dan Rio juga Amira dan Mika yang sepertinya sedang berdiskusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Girls
RomanceBagi Aldo hidupnya hanya untuk memastikan Baby baik-baik saja, gadis rapuh yang terlihat begitu kuat yang tinggal di samping rumahnya. Gadis kecil yang sudah kehilangan senyumnya sejak ana meninggal dan Hendra yang membawa masuk selingkuhannya serta...