My Beby Girl (28)

82 10 1
                                    

Mata di balas mata

***

"APA" Beby berteriak keras dia di buat kaget, dengan kehadiran Amira di depan pintu kamarnya saat dia ingin pergi jalan-jalan dengan Hera dan Della.

Amira menyorot sinis, Tangannya memutar-mutar gelas berisi jus Jeruk dan menatap Beby remeh.

Gadis ini selalu cantik. Amira tersenyum miring, baju putih yang indah, tas kecil pink yang begitu menggemaskan. Barang-barang yang sekali lagi membuatnya iri. Ingin memiliki hal yang sama, ingin merebut semuanya apa yang Beby punya.

"Kapan Lo angkat kaki dari sini?"

Beby melotot tajam

"Gila Lo ya" masih pagi juga, tapi Amira sudah mencari gara-gara dengannya.

"Ini peringatan terakhir buat Lo, mending Lo jangan ganggu hidup kita" benar-benar tidak sadar diri.

Beby menghembuskan nafasnya pelan. Sedikit mengatur emosinya, yang sejak awal sudah sangat bagus sebelum Amira muncul

"Lo lupa ini rumah siapa. Sumpah ya, makin buruk aja pagi gue gara-gara muka Lo setan"

Gagal sudah pengaturan emosinya.

Beby berucap kasar, Amira tidak peduli, kedua netra Amira menatap sinis kearah Beby, meneliti penampilan Beby yang dia tahu Beby pasti bersiap-siap untuk keluar dengan Aldo. Tidak akan dia biarkan.

"YAAAAAAA, SIALANN LO" sialan, bajunya.

"Siallll" Beby meradang, Amira melambai senang.

"Hahaha mampus" Amira melangkah pergi begitu saja setelah menyiram Baju Putih Beby dengan Segelas jus jeruk di tangannya.

"CK! Nyari masalah emang tu hama" Beby berucap murka. Tapi lebih dari itu, dia di paksa harus ganti baju lagi dan membersihkan mukanya yang juga kecipratan jus jeruk.

"Sialan, gue balas pasti. Lihat aja"

Beby melangkah kesal kedalam kamarnya, LAGI!. saat ponselnya mulai bergetar, Beby malah di sibukkan memilih baju yang lain untuk dia kenakan.

Kali ini apa?

Beby menatap kesal baju warna Pink miliknya yang sangat sesuai dengan tas kecilnya.

Beby menghela nafas kesal, padahal dia tidak ingin menggenakan baju ini. Baju dengan warna pink yang menurutnya begitu menggemaskan, dan dia benci terlihat menggemaskan.

Di lain tempat.

Aldo memberungut kesal melihat ponselnya yang terus memanggil Beby tapi di abaikan.

"Baiklah!"

Aldo menghidupkan mobilnya dan melajukan mobilnya menuju rumah Beby, lebih baik menjemput Beby dari pada Menunggu begitu lama. Padahal beberapa menit lalu Beby bilang dia akan kerumahnya.

Apa rumah mereka terlalu jauh, sampai Beby memerlukan waktu sampai setengah jam hanya untuk kerumahnya.

Ada apa?

Dari pada marah, dia malah di buat khawatir dengan gadisnya.

Di kamarnya.

Beby menatap pantulan dirinya. Kemudian mengambil gunting kecil diatas meja riasnya.

Jangan anggap semuanya akan dia biarkan begitu saja, tidak akan semudah itu. Dia tidak akan melepaskan siapapun yang sudah membuatnya marah.

Kakinya melangkah ringan menuruni tangga. Hari ini hanya ada Arman yang mengawasinya. Dan pengawalnya itu sudah menunggu di ujung tangga. Sedang yang lainnya sudah dia tugaskan untuk melakukan pekerjaan lain.

My Baby GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang