My Beby Girls (14)

155 17 7
                                    

Kalau Lo niat ngerebut milik gue. Lo berhadapan sama gue!

***

Kabar akan kehadiran Beby. Pacarnya Aldo sudah tersebar kesatu sekolah. Dimana Aldo berada maka Beby juga ada disana. Siapa yang ingin mengusik Beby?. Tidak akan ada yang bisa, saat Aldo yang sangat berpengaruh disekolah itu selalu berada didekat Beby.

Bahkan kalaupun itu kakak kelas mereka yang sejak awal punya masalah dengan Aldo.

Namanya Dani. Anak dari pemilik salah satu rumah produksi yang mempuni. Pernah ingin membaikot Ibunda Aldo dari dunia keartisan namun tidak bisa karena orang tua Dani tidak ingin pengaruh Ibunda Aldo sebagai artis senior juga pengusaha terkenal itu mencoreng nama baik Rumah produksi mereka.

Sejak saat itu, dendam Dani pada Aldo semakin menjadi-jadi.

Dani pernah menyukai  Dinda, cewek cantik anak pemilik beberapa Caffe yang sangat terkenal di kota mereka juga putri dari seorang arsitek terkenal dan sejak awal dia menyukai gadis itu.

Tapi sejak Aldo masuk kesekolah mereka. Dinda malah menyukai Aldo dan menolaknya dengan tegas karena ingin mendekati Aldo. Tapi Aldo malah menolak Dinda. Tapi kenapa Sampai sekarang Dinda tak mau dia dekati juga.

Memang apa salahnya. Karena itu dia benci Aldo.

"Lo kenapa Dan?" Sahabatnya Elan menatapnya tenang, satu jus pokat ditangannya, hari masih pagi dan mereka sudah duduk manis di kantin menunggu bel masuk berbunyi.

"Mikirin Dinda Lo" memang siapa lagi yang mengusik pikirannya.

"Eh_" Dan kenapa juga Erlen malah kaget begitu sampai memukul tangannya kasar.

"Itu bukannya anak baru yang kabarnya jadi pacar Aldo ya"

Dani langsung memalingkan wajahnya dan kehadiran Beby yang seorang diri membuatnya langsung mengernyit heran. Bukankah gadis ini kabarnya tidak pernah lepas dari pengawasan Aldo. Lalu kemana cowok sombong itu.

"buk, pesan donat tiga, rasa coklat, kentang goreng satu, sama jus pokat satu, jus tomat satu, pakek susu ya. Dibungkus ya Buk. Mau bawa ke kelas" santai sekali. Bahkan Beby seolah Tidak terusik dengan mereka yang sudah jelas  adalah kakak kelas Beby.

Sebagai junior Beby benar-benar berani. Pergi sendiri ke kantin dan bahkan tidak menyapa mereka dan malah  duduk santai di meja yang berada di depannya. Duduk tenang dengan kaki yang diayunkan dengan tenang.

Benar-benar gadis yang menarik. Dani bangun, Erlen yang melihat itu ikut bangun dan ikut melangkah mengikuti Dani

"Hy, adek kelas" Dani menyapa ramah, dengan senyum menggoda yang membuat Beby tersenyum Tidak suka.

"Apa?" Jawabnya kesal.

"Sombong banget, gue kakak kelas lo, kalau Lo gak bisa lihat" Dani menunjuk simbol tingkat di bahunya. Beby menatap tak peduli.

Kemarin Amira dan sekarang kakak kelas mereka yang bahkan dia tidak tahu namanya siapa.

"Memangnya kenapa?" Tanyanya kesal. Sesekali kedua netra nya melirik mbak-mbak kantin yang sedang menyiapkan jus miliknya.

Ah, dia lupa.

"Mbak. Tambah Air mineral dua ya mbak"..

"Lagi, dia malah mesan lagi" kekeh Erlan yang semakin tertarik dengan sikap tenang Beby.

Sebenarnya siapa gadis ini. Sebagai anak baru, Beby benar-benar terlalu tenang dan berani.

"Kakak kenapa?" Beby tersenyum miring, merasa risih ditatap seperti itu oleh dua cowok didepannya.

My Baby GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang