Dia terlalu menarik.
***
"kamu tahu aku gak suka kamu ngobrol sama mereka Bee" Aldo menyorot tajam kedua netra nya jelas memberikan peringatan keras pada Beby.
"Beni dan Erlan?" memang siapa lagi, sikap Beby yang terlalu santai membuat Aldo khawatir, musuhnya itu bukanlah siswa yang baik, banyak siswa yang sudah beni tindas dan akhirnya dia bebaskan.
Beni dendam padanya, dan dia tidak ingin Beby menjadi sasaran Beni.
"Hari ini mereka baik kok" tidak ada kata baik untuk beni, Beby terlalu Polos, Melihat semuanya baik padahal tidak.
"Kamu gakk bisa menutup mata seperti itu sayang" Aldo mengambil tempat di samping Beby di bawah tenda STAN milik mereka, Niko sedang pergi dengan Della. Ada hal yang harus di urus.
"Aku gak nutup mata Al, tapi memang faktanya mereka baik hari ini" Walaupun begitu, dia tetap saja khawatir Beby kenapa-kenapa.
"Pokoknya aku gak mau kamu dekat-dekat sama mereka" Beby mengangguk cepat.
"Mereka yang dekat-dekat sama aku, bukan aku Al" benar juga, Aldo menaruk kepalanya pelan, bagaimana mungkin Beby mendekati Beni saat Beby jelas-jelas punya dirinya yang lebih segalanya dari Beni.
"Udah, jangan bahas mereka terus" Beby mengerucutkan bibirnya, menarik perhatian Aldo hanya fokus padanya.
Aldo terkekeh pelan tangannya mengusap pelan bahu Beby.
"Lain kali, kalau kamu ketemu mereka langsung pergi, ok" Beby mengangguk patuh.
"Ok" jawabnya tidak ingin membantah.
"Kan aku udah punya Aldo" ucapnya yang semakin membuat Aldo Senang.
"Hm, kamu udah punya aku sayang"
Ucapnya bangga.
Beby mengangguk sebagai respon. Tangannya mengambil sesuatu dalam tas Aldo. Mengeluarkan makanan yang Aldo bawa dari rumah.
Menemukan coklat, Beby membuka bungkusnya dan memakannya. Dia melihat sesekaliling, mencari tahu apa yang belum siap.
Tapi ternyata semuanya sudah siap, ternyata Niko dan Aldo sudah menyiapkan dengan sempurna STAN mereka.
"Pengeluaran untuk tenda, udah gue periksa semuanya sesuai dengan catatan" Beby mengalihkan perhatiannya melihat Della dan Niko yang baru saja kembali di ikuti Rio yang asik memainkan topi berkepala kelinci dengan telinga yang panjang.
Terlihat begitu cantik, dimana Rio membeli itu.
Beby mendekat ke arah Aldo, membisikkan sesuatu di telinga Aldo.
"Al, lihat deh topinya. Lucu kan" ucapnya yang membuat Aldo mengernyit bingung.
"Topi siapa sayang?"
"Topi kak Rio" Beby merotasi kan matanya malas. Tentu saja Topi RIO, memang siapa lagi yang menggunakan topi disini selain Rio.
"Kamu suka?" Beby mengangguk cepat.
Topi warna putih dengan telinga Pink itu terlihat sangat lembut, sangat menggoda matanya.
"Yo" Rio melihat Aldo kesal, Aldo tidak pernah sopan memanggilnya .
"Apa" jawab Rio Judes.
"Topinya Lo beli dimana?"
"Ini!" Rio menunjuk topinya, Aldo mengangguk cepat,
"Lo suka" tanya Rio heran, tidak biasanya Aldo tertarik dengan barang orang lain.
"Beby suka" oh, pantas saja. Rio mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Girls
RomanceBagi Aldo hidupnya hanya untuk memastikan Baby baik-baik saja, gadis rapuh yang terlihat begitu kuat yang tinggal di samping rumahnya. Gadis kecil yang sudah kehilangan senyumnya sejak ana meninggal dan Hendra yang membawa masuk selingkuhannya serta...