Bagaikan simponi merdu penghangat kalbu. Aku berlalu dengan hati membeku menyiksa kewarasan ku.
***
Senyum Beby merekah sempurna, saat gerbang besar itu masih terbuka lebar dan dia melajukan mobilnya pelan memasuki gerbang yang akan membawanya ke sekolah baru.
Tempat yang akhirnya menjadi pilihannya untuk melanjutkan masa-masa indah SMA nya.
Beby terkekeh pelan. Melihat semua mobil yang berjajar di parkiran. Dan banyak siswa yang turun dari sana. Juga motor-motor mahal yang terparkir indah di area lainnya.
Wah.
Omanya benar. Sekolah ini memang sekolah untuk anak-anak orang kaya.
Semuanya terlihat begitu berkilau. Dan tentu saja dia tidak ingin menutupi apa yang dia punya. Lagipula dia tahu kebiasaan yang ada di sekolah elit seperti ini.
Kasta
Pembulyan
Dan dia tidak punya waktu untuk itu semua.
Karena itu, saat kakinya mulai menapak ringan diatas tanah. Saat itu juga semua mata menatapnya penasaran.
Siswi baru, anak pindahan, cewek, tentu saja akan menjadi santapan baru untuk semua yang ada disana
Dia akan jadi bahan gosip. Atau sasaran empuk untuk jadi sasaran bully. Ah, benar-benar merepotkan.
"Lo anak baru ya?" Beby menghentikan langkahnya, dan melihat siapa yang menyapanya.
Della Madonnina Whisky
Bahkan dari namanya saja Beby tahu siapa Gadis yang memakai name tag anggota OSIS itu yang menatapnya aneh.
"Iya. Gue baru pindah" jawabnya sopan. Della mengangguk paham dan mengulurkan tangannya dengan senyum lebar.
"Gue Della. Lo pasti udah baca name tag gue kan, sorry tadi gue nyapa Lo tiba-tiba, soalnya mobil Lo mirip dengan punya seseorang" Beby mengangguk paham, bukan mirip memang dia tahu Amira pasti sering menggunakan mobilnya ke sekolah. Kembali tersenyum cerah. Ternyata dunia luar selalu semenarik ini, banyak yang sudah dia lewatkan sejak kejadian itu.
Enam bulan menjalani sekolah di Bandung dimana dia lebih banyak libur dari pada sekolah membuatnya tidak bisa melihat kehidupan diluar gerbang besar rumahnya dengan leluasa.
Ternyata memang semenarik ini. Dan seharunya dia keluar dari jauh-jauh hari
"Ayo gue anterin. Gue yang tugas hari ini, biasanya gue diri di depan gerbang pastiin semuanya datang dan Tidak ada yang terlambat, tapi pas lihat mobil Lo. Gue langsung tahu, pasti anak baru. Atau mungkin tamu sekolah kami, walaupun gue sempat heran ya haha" wau, dia bahkan tidak bertanya tapi Della sudah menjelaskan dengan sangat jelas.
"Lo di tahun kedua?" Tanya Beby tenang. Della menggeleng pelan, dengan senyum lebar yang membuatnya semakin terlihat ramah.
"Gue masih anak tahun pertama. Tapi gue suka aja jadi anggota OSIS" Ah, begitu padahal biasanya. Anak tahun pertama jarang ada yang mau terlibat di dalam anggota. Dan kebiasaan juga pasti banyak anak tahun kedua seperti sekolahnya dulu. Saat masih SMP.
"Oh ya, lantai satu gedung ini memang area pustaka dan aula, khusus ruang guru, wakil kepala, bendahara, ruang staf sekolah dan khususnya ruang kepala sekolah ada di lantai dua. Untuk lantai tiganya ada ruang konseling, ruang rapat, dan ruang arsip, semuanya ada di satu gedung ini" Lagi Della menjelaskan dengan semangat. Beby mengangguk antusias. Netra gelapnya masih aktif melihat kesana kemari, melihat banyak siswi yang melihatnya juga beberapa siswa yang menatap tertarik padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Girls
RomanceBagi Aldo hidupnya hanya untuk memastikan Baby baik-baik saja, gadis rapuh yang terlihat begitu kuat yang tinggal di samping rumahnya. Gadis kecil yang sudah kehilangan senyumnya sejak ana meninggal dan Hendra yang membawa masuk selingkuhannya serta...