Terkadang kamu berpikir, seberapa buruknya dirimu, terkadang kamu berpikir seberapa benar ucapan orang lain atasmu.
***
Kejadian tadi pagi begitu membekas. Aldo dengan tegas melarang Beby untuk keluar kelas tanpa dirinya. Kekuasaan Aldo kembali di tunjukkan, para Cowok yang pernah Aldo selamatkan atau bahkan pernah bermasalah dengan Aldo menjadi Sasaran. Satu persatu dari mereka Aldo perintahkan.
Dari membeli makanan bahkan minuman bahkan mengambil buku di perpustakaan seperti yang Beby mau.
Semuanya Aldo perintahkan. Dan jelas itu membuat Beby murka. Tapi Beby tidak bisa berbuat apa-apa saat Aldo dengan otoritasnya melarangnya untuk membantah.
"Makan aja Be. Jangan banyak bantah, aku ngelarang juga demi kebaikan kamu" Beby melotot kesal, semua itu bukan demi kebaikannya. Dia tidak selemah itu dan seharusnya tidak perlu di kekang begini.
Merepotkan.
"Aku punya kaki" bantahnya lagi. Aldo mendengus jengkel dan menatap Beby tajam. Gadis ini benar-benar tidak sadar diri. Padahal sejak awal kedatangannya, Beby sudah semenarik itu bagi para pembully. Dan dia tidak ingin Beby nya kenapa-kenapa.
"Kamu magnet masalah" sindirnya. Tapi jelas Beby tidak akan terima. Kedua netra gelap gadis itu sudah melotot tajam padanya.
"Aku baik gini kamu bilang magnet masalah. Kamu tu yg sering buat masalah" Aldo menghela nafas pelan, padahal dia bahkan tidak pernah membuat masalah hanya saja masalah yang sering mendatanginya.
"Pokoknya harus nurut, nanti aku ada rapat anggota OSIS kamu harus ikut!." Beby menggeleng cepat.
"Aku bukan anggota"
Diabaikan, Beby melotot kesal.
"Ada rapat kelas juga, harus ikut!" Jelaslah itu, dia kan anggota keluarga kelas ini.
"Jangan banyak kali bantah Be. Kamu keras kepala banget sih" Beby melotot kesal, ingin membantah tapi malah di pelototi Aldo tajam.
"Kapan aku bantahnya sih" Beby menjerit keras. Satu kelas menatapnya kesal. Kegiatan bersantai mereka di ganggu. Dan saat ingin mengganggu Aldo malah Beby melototi mereka Tajam.
Mereka tidak ada celah untuk mendekat, seolah semua ruang Aldo yang selama ini Aldo buka sudah tertutup rapat.
Niko yang sedang menikmati permen susunya, menopang dagu, menikmati raut wajah kesal Beby dan pelototan tajam Aldo.
Padahal biasanya, Aldo tidak akan seekpresif itu. Aldo yang datar tiba-tiba menjadi lebih bewarna.
Niko mengulurkan tangannya, mengambil satu keripik kentang yang tadi Aldo beli untuk Beby, Aldo diam tidak melarangnya. Niko mengangguk mengerti, Tangannya kembali terulur mengambil coklat yang tadi Aldo beli untuk Beby. Dan dia langsung dipelototi tajam oleh Aldo dan Beby.
Wau, dia bahkan merasa sangat cemburu sekarang.
"Tarok!" Kesal Beby, Niko meletakkan kembali coklat yang dia ambil dan kemudian mengambil pokki yang tersisa satu lagi. Kenapa jadinya dia seperti anak kecil yang takut pada ibunya.
"Apa lihat-lihat?" kesal Beby, Niko menggeleng pelan, dan memakan makanannya tenang.
"Lama-lama gue merasa di selingkuhi" kesal Niko.
"Padahal sejak awal, aku yang paling dekat dengan Aldo"
jadi?
Beby mengernyit bingung, Niko sedang merajuk gitu?. Yang benar saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Girls
RomanceBagi Aldo hidupnya hanya untuk memastikan Baby baik-baik saja, gadis rapuh yang terlihat begitu kuat yang tinggal di samping rumahnya. Gadis kecil yang sudah kehilangan senyumnya sejak ana meninggal dan Hendra yang membawa masuk selingkuhannya serta...