Chapter 27

58 13 1
                                        

"Mencintai boleh, tapi jangan egois."

•DIFFERENT•

Hari telah berganti, waktu telah berlalu dan cerita ini masih tentang dua remaja yang sedang dilema.

Sejak obrolan di kantin siang kemarin, Aditya tidak menghubungi Cahaya hingga hari ini. Begitu juga Cahaya, dia sibuk dengan pikirannya juga membantu Ayah mengurus pembukuan cafe.

Tidak seperti kemarin, Cahaya memilih memakai seragam sekolah hari Kamis yaitu batik yang berpadu rok hitam dari pada kaos olahraga.

Tim kelasnya gagal untuk lolos ke semi final, jadi Cahaya memutuskan untuk ke perpustakaan yang sunyi dan sepi agar pikirannya tenang.

Di sana dia membaca buku tentang cinta berbeda keyakinan milik salah satu penulis muda terkenal.

Awalnya dia tidak pernah tertarik dengan kisah yang melibatkan banyak perasaan, tapi gara-gara kisah ini menjadi bagiannya, Cahaya berani membaca walau dengan banyak pertimbangan.

Cahaya takut dengan banyak kemungkinan dan ketidakmungkinan dalam kisah di dalam buku ini. Dia takut.

Cahaya melihat jam tangannya, waktu masih menunjukkan pukul 11. 15 WIB, itu tandanya sekolah akan segera di pulangkan.

"Cahaya," panggil Kartika yang datang sendiri.

"Kartika, kamu kok ada di sini?"

Cahaya meletakkan buku tadi ke rak yang ada di belakang tempat duduknya.

"Iya, gue nyari lo dari tadi. Ponsel lo ke mana?"

Cahaya merogoh sakunya dan melihat jika ponselnya mati.

"Mati, kayaknya lowbat."

"Pantesan, gue telepon lo bolak-balik tapi operator yang jawab."

"Emangnya ada apa?"

"Kak Aditya minta tolong sama lo untuk ambil kotak di lokernya sekarang," jawab Kartika.

Cahaya menarik Kartika ke luar perpustakaan karena tidak enak jika mengobrol di sana.

"Tunggu, kamu bilang Kak Aditya minta tolong buat ambil kotak kecil di lokernya?"

Kartika mengangguk.

"Memangnya dia ke mana?"

"Lagi sibuk bertanding di lapangan. Buruan, katanya kotak itu penting."

"Kuncinya?"

"Ini."

Kartika memberikan kunci loker Aditya pada Cahaya.

"Kenapa nggak kamu aja yang ambil?"

"Kan lo yang disuruh, Aya. Yaudah buruan, nanti Kak Aditya nunggu."

"Kamu nggak lagi menyembunyikan sesuatu kan?"

"Nggak," jawab Kartika dengan tegas.

DIFFERENT [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang