_____________________________________
Banan menyudahi shalat isya nya. Ia tersenyum senang karena hari ini ia melaksanakan shalat 5 waktu tanpa bolong-bolong.
"Alhamdulillah" syukurnya.
Pintu kamar tiba-tiba terbuka menampilkan figur bunda nya disana "udah sholat?"
Banan tersenyum sambil mengangguk "udah dong"
Bunda ikut tersenyum "anak pintar. Abis ini tidur" pinta nya dan banan mengangguk.
Bunda kembali menutup pintu kamar banan.
Banan melangkah ke atas ranjangnya untuk memenuhi permintaan bundanya. Tapi sepertinya mengabari Anum terlebih dahulu juga tak terlalu buruk. Ia pun meraih ponselnya yang berada di atas nakas samping ranjangnya.Ia memasuki aplikasi WhatsApp dan langsung melihat room chatnya dengan Anum. Kenapa tidak, nama Anum yang paling teratas di beranda karena Anum ia sematkan di WhatsApp nya.
ANUM
Assalamualaikum|
|Walaikumsalam
Udah mau tidur?|
|Belum, kamu?
Udah mau tidur sih, tapi ditunda dulu|
Karena jadi keinget sama kamu|Maaf gara-gara aku kamu
Nggak jadi tidurBanan dibuat bingung. Padahal ia bicara seperti itu bukan bermaksud membuat Anum menjadi merasa bersalah. Apa dia sudah salah bicara?
Nggak papa, nggak usah pikirin|
|Iyah
"Duh ngomong apa lagi ya?" Fikir banan. Jujur ia sedikit sebal jika berada dalam situasi tak ada topik pembicaraan seperti ini.
Aku mau nanya boleh nggak?|
|Tentu. Mau nanya apa?
Kenapa kamu pindah ke kairo|
|Nggak ada apa-apa
Ada masalah di Indonesia atau ada|
Masalah sama SMK kita dulu?Banan menunggu jawaban dari Anum walau sedikit lama. Apa ia sudah mencampuri urusan pribadi nya?
|Tidak ada masalah apa-apa banan
KAMU SEDANG MEMBACA
[NEW] BANANTA
Teen Fiction"Subhanallah masyaallah ciptaanmu. Maafkan Anum ya Allah sudah bereaksi berlebihan. Bukan maksud Anum membandingkan parasnya dengan nabi Yusuf" batin Anum. Banan terus menatap wajah Anum yang memerah "jangan bilang Anum juga suka sama gue? Lancarkan...