17 | ta'aruf [4]

0 0 0
                                    


H A P P Y R E A D I N G
>banumers<

H A P P Y R E A D I N G>banumers<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasangan hidup?
-satya, fajra-

_____________________________________

Sudah masuk Minggu ke-4 masa ta'aruf banan dan Anum. Tinggal satu Minggu lagi, mereka berdua akan melaksanakan pertunangan dan lanjut ke penyelenggaraan pernikahan.

Sedikit demi sedikit para keluarga ataupun banan dan Anum mulai dekat dan saling terbuka. Ke akrab-an mereka tambah menjalin tali silahturahmi yang insyaallah tak akan pernah putus.

Mengingat pertunangan banan dan Anum hampir dekat, para keluarga mulai berdiskusi bagaimana acaranya nanti. Walaupun hanya acara pertunangan, mereka ingin membuat acara yang tetap mengesankan dan penuh kenangan buat sang anak-anaknya. Sampai-sampai mereka memasukkan semua ide yang ada ke dalam list acara. Membuat banan dan Anum sedikit bingung.

"Kita gunanya disini buat apa sih?" Celetuk banan menatap para orang tua yang tengah mengobrol asik.

Anum tertawa sambil menggelengkan kepala tak habis fikir menatap kedua orangtuanya.

"Udah tontonin aja" jawab bang Alfi.

tin tin

Suara klakson mobil milik fajra mengalihkan atensi bang Alfi, Anum dan banan satya dkk.

"Udah sampe tuh" celetuk Niko.

Niko pun beranjak mendekati pintu lalu membukanya. Dan terlihatlah figur fajra dan rahma sambil membawa 3 kotak pizza.

"Assalamualaikum" salam keduanya.

"Walaikumsalam" jawab semuanya kecuali para orangtua yang sepertinya belum menyadari kedatangan fajra dan rahma. Ditambah lagi mereka duduk di sofa depan sedangkan para orang tua di sofa tengah.

Tanpa menunggu lama banan mengajak fajra duduk dan Anum mengajak rahma duduk di samping mereka masing-masing.

"Kalian dari mana aja, ditungguin dari tadi" celetuk Niko.

"Ini tadi sempet nyasar. Malah belok kiri bang fajra. Salah rumahnya nih belok nya banyak banget" jawab Rahma sambil membuka kotak pizza yang ia bawa tadi.

Banan pun mengerutkan keningnya "lah?"

"Iya, tadi di telfon bilangnya kiri" ujar Rahma lagi.

[NEW] BANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang