[NEW] BANANTA

23 | curhat

Aku bertugas untuk
Menjaga mu di saat kau rapuh

-ABBIYA SATYA RAFARDHAN-

____________________________________

Banan melangkah tak minat saat memasuki kamar Satya.

"Orang galau. Gue masuk" ujar banan sambil mendekat pada Satya yang berada di balkon kamarnya.

"Galau berat nih" celetuk banan.

Banan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk Satya. Banan memilih diam sebelum Satya bicara. Tapi ditunggu-tunggu Satya tak juga berbicara padanya. Padahal ia yakin Satya pasti menyadari kedatangan nya.

"Masih belum mau ngomong?" Tanya banan.

Terdengar helaan nafas Satya "gue-

"Tadi gue ketemu Nisa"

Banan mengangguk paham dan ia juga sudah mengira hal itu "he'em"

"Dia aneh, nggak kayak biasanya" ujar Satya lagi.

"Aneh gimana?" Tanya banan.

"Gue udah cari Rio kemana-mana tapi tetep nggak nemuin dia" Satya mengabaikan pertanyaan banan.

"Dia nggak sama Rio? Ngapain Lo nyari Rio?"

"Karena Rio yang udah bikin Nisa nangis"

｡◕‿◕｡

Satya berjalan keluar dari kantornya. Ia melirik jam yang menunjukkan pukul 9 malam. Hingga tak terasa ternyata ia hampir sampai di parkiran. Tapi langkahnya terhenti saat dirasanya ada yang mengikutinya. Ia pun berbalik badan tapi tak ada siapa-siapa.

Satya pun kembali berjalan dan saat ia rasa saat ini tepat, ia kembali berbalik badan dengan cepat dan mendapati seseorang yang mengikutinya sedari tadi.

Dia Nisa.

"Ngapain Lo?" Sinis Satya.

Nisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil mendekat pada Satya "emm maaf gue ngeganggu Lo"

"Syukur deh nyadar" ketus Satya.

Ia hendak kembali melangkah untuk meninggalkan Nisa tapi nisa memanggil nya kembali.

"Satya gue butuh temen"

Satya langsung berhenti dan berbalik badan menatap Nisa yang wajahnya sudah berubah menjadi murung "kenapa harus gue? Sama pacar Lo aja sana"