35 | rumah fandi

0 0 0
                                    

_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________

Banan saat ini sedang berada di gedung pernikahan nya. Para pekerja sibuk memasang berbagai macam dekorasi dan hias-hiasan yang biasa dipakai di acara pernikahan. Banan tersenyum senang menatap pelaminan yang sangat cantik menurutnya. Ia jadi tak sabar untuk berdiri menjadi sang raja satu hari penuh.

"Nan cari makan yok" Diar yang sedari tadi berputar-putar melihat-lihat gedung pernikahannya tiba-tiba sudah berada di sampingnya.

Banan melirik "yang lain mana?"

Diar mengedarkan pandangannya "noh jadi pekerja tambahan" tunjuknya sambil terkekeh melihat kedua sahabatnya sibuk mengulurkan beberapa barang dekorasi ke para pekerja.

Banan yang melihatnya ikut terkekeh dan menggelengkan kepala "biarin aja gak sih"

Diar tertawa "ya jangan gitu la nan kasian"

"Hahaha becanda gue"

"Niko Fandi!" Panggil banan.

Yang dipanggil langsung berjalan mendekat
"Apa woi" tanya Niko.

"Ngapain disana? Banting tulang?" Gelak banan dan disusul Diar.

"Kerja sampingan ya gak?"Diar ikut meledek.

Niko dan Fandi membuang bola mata malas "dimanfaatin. Niatnya cuma mau nolong sekali ehh malah keenakan pak tukangnya. Disuruh-suruh dah tuh. Si pandi mauan lagi"

Fandi menyenggol lengan Niko "Lo juga kali. Gue cuman gak mau aja nolak orang tua"

Niko mengangguk meledek "iya iya deh si paling sopan santun"

"Yee malah berantem" celetuk Diar.

"Yok lah nyari makan" ajak banan yang diangguki Diar.

"Ke cafe gue aja" usul Niko.

"Hayuk"

Mereka pun berjalan menuju parkiran "eh Lo yang bawa mobil ye Yar" ujar Niko.

"Gamau gue, masa gue Mulu. Tuh banan ada, mau nikah kan dia"

"Kenapa bawa-bawa nikahan gue? Apa hubungannya? Iri bilang aja kali"

"Dihh yakali. Gue tuh lebih memilih melajang dulu"

"Dihh gaje banget Lo" cibirnya balik.

"Oh yaudah Lo yang bawa mobil. Gamauan banget disuruh-suruh"

"Lo aja gak mau disuruh-suruh masa gue mau. Yang bener aja"

"Kan emang dasarnya tu Lo pemales magerran!"

"Oh mau gelut ayok sini. Gue jabanin!"

"Ayoklah siapa takut"

"Cih!"

"Woi masuk mobil! Gue yang nyetir elah bangsat! Begini doang gak mau Lo pada" kesal Fandi yang sudah berada di dalam mobil bagian pengemudi.

[NEW] BANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang