44 | kota dubai

0 0 0
                                    

_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________

Anum memasuki kamarnya setelah berjam-jam berjalan dengan kakaknya. Ah kakinya sangat lelah hingga ia langsung berhambur ke kasurnya, tapi juga senang bisa dibelikan banyak barang yang memang ia ingin kan. Jarang-jarang Alfi bersikap seperti ini padanya. Dia bahagia hari ini, dan juga, Rindu.

Kemaren.

Anum menuruni kamarnya karena perutnya tiba-tiba lapar. Seharusnya ia ikut makan malam tadi, jadi ia tak harus pergi ke dapur dan memasak tengah malam seperti ini. Kalau Abi atau ummi melihat pasti ia kena marah. Jadi ia berjalan mengendap-endap agar tak ketahuan. Ia waspada melirik sekitar jika tiba-tiba kepergok oleh keluarganya. Hingga ia sampai di dapur, barulah Anum bisa bernafas lega karena tak ada yang memergokinya.

Anum mulai membuat mie instan. Ia memasak dengan hati-hati supaya tak mengeluarkan suara yang bisa terdengar ke kamar orang tuanya dan Alfi. Tiba-tiba Anum dikejutkan dengan kehadiran Hana yang tiba-tiba sudah berada di belakangnya.

"Astaghfirullah kak Hana" kaget Anum berusaha tak berisik.

Hana memasang wajah bingung "kamu ngapain tengah malem di dapur?"

Anum bingung memikirkan alasan apa yang harus ia keluarkan. Ah sebaiknya jujur saja "Anum laper kak"

"Loh? Laper? Jadi tadi nggak ikut makan bareng yang lain?"

Anum menggeleng "kak Hana kapan balik?" Anum berbalik bertanya.

"Abis isya kakak minta Alfi jemput. Nggak baik juga kan ninggalin suami sendiri, apalagi nggak nemenin dia tidur" jelas Hana.

Anum terkekeh "bang Alfi manja ya?"

"Setiap laki-laki bakal manja kalau udah beristri Anum. Kamu besok juga ngerasain kok"

Anum tersenyum sambil mengangguk.

Anum berbalik mengecek mie nya yang dimasak ternyata sudah matang. Ia pun mematikan api kompor nya"Trus kakak ngapain ke bawah tengah malem?"

"Nungguin Alfi"

"Emang dia kemana?" Tanya Anum.

"Kayaknya kakak lagi ngidam deh. Jadi tadi pas mau tidur kakak tiba-tiba kepengen seblak pedes" jawab Hana seraya mengelus-elus perutnya yang buncit.

Anum membelalakkan mata sambil terkekeh "seblak pedes?" Tanya nya tak menyangka. Yang benar saja ibu hamil malah makan yang pedas-pedas.

"Iya" kekehnya.

"emang nggak papa buat debay nya?" Tanya Anum khawatir.

[NEW] BANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang