29 | klien

0 0 0
                                    

I promise

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I promise

_____________________________________

Banan asik mengetikkan setiap huruf dan angka di atas keyboard komputer nya. Mengingat acara pernikahannya dengan Anum akan dilaksanakan Minggu depan, banan berusaha menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin.

Mengenai perusahaannya, sekarang perusahaan yang dikelola banan sudah lebih maju. Mengapa? Karena banan baru saja merubah metode bekerja dan penjualan. Awalnya ayah dan Satya tak menyetujui usulannya tapi banan terus menerus membuat mereka agar percaya dengan banan. Dan inilah hasil kerja kerasnya. Banyak yang suka dengan cara kerjanya dan menyanjungnya kini.

Banan terus mengetikkan sesuatu di layar komputer dan tanpa ia sadari handphonenya yang berada di dalam tas berbunyi. Bermenit-menit berbunyi tapi banan tetap tak mendengarnya karena jarak tasnya berada di sofa. Sedikit jauh dari posisinya saat ini. Hingga 30 menit kemudian seseorang menyelonong masuk ke kantor nya.

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam" gumamnya.

"Kenapa telfon gue nggak diangkat?" Tanya Satya kesal mendudukkan dirinya di atas sofa.

"Handphone gue di sebelah Lo. Mungkin nggak kedengeran waktu Lo telfon" jawabnya dengan posisi pandang yang sama.

"Kenapa?" Tanya banan.

"Ayah ngajak makan malem sama kolega-kolega nya" jawab Satya.

"Ntar malem gue dateng" Satya mengangguk sambil bergumam.

Satya terus memperhatikan banan yang terus terfokus ke komputer tanpa melirik dirinya disini seolah ia tak ada.

"Sibuk banget Lo nan" celetuk Satya sambil melonggarkan dasi yang melilit di lehernya.

Banan membuang nafas berat "pekerjaan gue numpuk. Gue mau selesein sebelum acara pernikahan gue sama Anum berlangsung"

"Banyak banget?" Tanya Satya.

Banan menggeleng"gue nggak yakin apa ini bakal bisa cepet selesai"

Banan menyudahi mengetuknya dan merenggangkan otot tangan dan tubuhnya yang terasa kaku karena tak beranjak dari tempatnya dengan waktu lama.

Banan melirik Satya "Lo kalo cuma leha-leha begini mending sini bantuin gue"

"Yakali! Bukan kerjaan Lo doang yang numpuk. Gue juga"

"Trus ngapain Lo nggak balik? Malah santai-santai disini" ujar banan.

"Ya sekali-kali. Lagian gue gak lama cuman numpang istirahat"

Banan menggeleng-gelengkan kepala tak habis pikir. Padahal kantor Satya lebih luas darinya dan memiliki sofa seperti tempat tidur.

Tak lama terdengar ketokan pintu dari luar.

[NEW] BANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang