41 | kok??

0 0 0
                                    

_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________

"Assalamualaikum!"

"Walaikumsalam" jawab Abi ummi dari arah dapur.

Mereka berjalan beriringan memasuki rumah. Setibanya di perkelokan antara dapur dan tangga, Alfi memberhentikan langkahnya.

"Loh dek kemana?" Tanya Alfi melihat Anum terus berjalan menuju tangga ke kamarnya.

"Mau ke kamar" jawab Anum tanpa menoleh.

Alfi membuang nafas berat. Pasti Anum masih belum mau mengobrol dengan Abi dan ummi.

Alfi melanjutkan langkahnya Kedapur dimana Abi dan ummi berada "nih belanjaannya"

Ummi memeriksa belanjaan yang dibawa Alfi "lengkap"

"Eh adik kamu mana?" Tanya ummi melihat tak ada Anum padahal tadi ia mendengar suaranya.

"Langsung ke kamar tadi mi. Biasa, masih ngambek" jawab Alfi.

"Alfi ke kamar dulu yah, mau nyamperin istri" pamit Alfi dan berjalan menuju kamarnya.

Abi dan ummi saling tatap sambil membuang nafas berat "yaudah ummi samperin aja anumnya--"

Abi menahan langkah ummi "nggak usah. Biar dia balik sendiri. Jangan terlalu manjain Anum, dia udah dewasa. Kalau dimanjain terus, mana tahan dia ngejalanin cinta yang dia pilih"

"Tapi bi, ummi juga merasa bersalah disini. Semuanya berawal dari kita yang niat ngejodohin mereka berdua. Tapi sekarang malah kayak kita juga yang mau misahin mereka" ujar ummi.

"Nggak ada yang salah disini. Ini jalan yang udah ditetapkan Allah. Kita nggak bisa menghindar atau merubahnya" jawab Abi.

"Tapi Anum bakal cepet akur lagi kan sama kita?"

Abi mengangguk sambil tersenyum menenangkan "Iyah"

Ummi sedikit lebih tenang sekarang. Ia percaya dengan semua ucapan suaminya ini.

Sedangkan Anum, ia sedang bergelung di selimut tebalnya. Setelah kejadian abisnya meminta banan untuk pergi ke Dubai membuatnya dilema. Jika ia tak membiarkan banan pergi maka hubungannya akan berakhir sampai disini. Dan jika ia mengizinkan banan pergi, hubungan mereka akan berlanjut walau harus dihambat waktu.

Saat sedang berfikir serius tiba-tiba handphone nya berbunyi. Anum sampai terlonjak kaget.

"Astaghfirullah"

[NEW] BANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang