42 | Dubai?

0 0 0
                                    

_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________

Banan membuang nafas untuk ke sekian kalinya. Mood nya akhir-akhir ini sangat tak baik dan susah dikontrol. Padahal biasanya jika ribut-ribut begini dia malah ikut ribut. Dan ini pertama kalinya ia malah melerai sahabatnya yang ribut dengan cara membentak.

"Gue kenapa sih!" Tanya nya pada diri sendiri padahal ia tahu apa yang menyebabkan dirinya begini.

"Ngapain Lo keluar?" Celetuk seseorang yang baru saja muncul dibalik pintu.

Banan langsung menoleh dan betapa terkejutnya ia melihat bahwa Anum yang barusan berbicara padanya.

"Anum?!"

"Lo--kamu ngomong apa tadi?" Tanya banan tak menyangka.

Anum bersidekap dada menatap banan songong "Lo ngapain keluar?"

"Lo?" Ulang banan masih menatap Anum tak menyangka.

"Kamu? Logat bicara Lo kan 'lo gue'. Ngapain sok formal?" Ujar Anum.

Banan bingung. Tak tau harus menjawab seperti apa "eee"

"Ngomong santai aja" pinta Anum.

"Ee aku--"

"Ngomong santai" ulang Anum.

"A-aku--"

"Non formal aja banan"

"Akuu--"

"Yaudah terserah. Cepet jawab!" Kesal Anum.

"Apa?" Banan cengo.

Anum membuang nafas kesal lalu menatap Banan tajam "ngapain keluar? Kenapa marah-marah? Lagi mikirin apa?"

Banan langsung menggeleng "nggak ada apa-apa"

Oke banan nggak mau bicara jujur dengannya.

"Terus kesini ngapain?"

"Nemuin kamu lah"

"Iya mau ngapain?" Tanya Anum lagi.

"Masa kamu nggak kangen"

"Chat nggak dibales, jarang ngechat. Mau ngambek sampe berapa lama hm?" Ujar banan.

Anum membuang nafas "nggak ngambek. Cuman kesel aja"

"Keselnya emang bisa sampe berhari-hari ya"

"Ya mau gimana? Ngeliat muka kamu aja udah bikin aku kesel" ujar Anum benar-benar kesal.

[NEW] BANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang