9 | That's my girl

1 0 0
                                    

_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________

Banan mengunci dirinya di dalam kamar. Ya! Sehabis pergi mencari udara segar tadi, ia langsung diceramahi bertubi-tubi oleh sang bunda, ayah dan si bocah Satya. Sungguh beban hidupnya tak pernah berkurang karena ulah Satya.

Banan mengotak-atik hp nya sambil berbaring di atas kasur. Rasanya sudah tiga jam ia berada di atas kasur dan itu terasa sangat sebentar. Dan tak lama lagi akan menjelang sore. Apa yang harus ia lakukan? Keluar kamar? Itu akan menjadi perkara.
Ia mencoba untuk tidak merasa bosan tapi tetap saja, rasa bosan itu tak pernah hilang dari pikirannya.

Banan menaruh hp tersebut di sampingnya. Ia menatap langit-langit kamarnya yang polos. Banan menumpu kepalanya dengan kedua tangannya di belakang kepala.
Ia berdiam cukup lama, hingga Satya memanggil dari luar kamar.

Tok..tok..tok..tok..tok..

"Banan siap-siap! Bentar lagi kita udah mau berangkat" ujar Satya memberi informasi yang diperintahkan oleh sang bunda.

"Kemana?" Tanya banan.

"Lo keluar baru gue kasih tau" pinta Satya.

Banan berdecak kesal "yakali gue keluar. Mau ngejebak gue Lo kan?" Curiga banan.

"Gue orangnya gak gitu ya!--"

"Hallaaahhh omongan Lo dusta semua! Sana pergi Lo!" Usir banan.

Brakk..

Satya baru saja menendang pintu kamar banan membuat banan sedikit terkejut.

"Keluar gak Lo!" Kesal Satya.

"Troos tendang! Biar utang Lo nambah sama bunda karena udah rusakin pintu kamar gue lagi!" Acuh banan.

"Oohh okeh! Gue pergi! Awas kalo Lo berubah pikiran ya! Gue gebukin Lo abis-abisan" ancam Satya dan berlalu pergi.

Banan tertawa remeh "Ck, dikira gue anak SMP labil"

Sekarang ia lebih memilih berdiam diri dahulu di dalam kamar. Setelah seluruh keluarganya pergi, baru ia akan keluar rumah dan menikmati hidup yang damai.

。◕‿◕。

Anum mulai bersiap-siap setelah ia menyudahi shalat ashar nya.
Setelah satu jam berdandan, akhirnya ia selesai juga. Ia menatap pantulan dirinya di depan cerminnya. Ia tersenyum melihat semua auratnya tertutup. Tak lupa juga ia bersyukur pada Allah untuk nikmat dan Rezki yang diberikan hari ini.

[NEW] BANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang