10 | janji

2 0 0
                                    

_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________

Seluruh anggota keluarga Anum duduk bersama di ruang keluarga. Terutama banan.
Semua mata tertuju antara banan dan Anum.
Anum menguatkan diri nya pada Allah dan meminta agar Abi tidak sama marahnya dengan bang Alfi.

"Banan" panggil Abi terdengar begitu tegas membuat detak jantung banan semakin menggebu-gebu.

Banan mengangkat kepalanya dan menatap lawan bicaranya. Ia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Dulu Anum pernah kecelakaan"

Mata tertuju pada Abi.

"Dia sempat koma 2 Minggu. Kami sekeluarga amat sangat terpuruk waktu itu. Kami nggak tau harus berbuat apa. Yang hanya bisa kami lakukan adalah memohon dan berserah diri kepada Allah. Hingga waktu yang kami tunggu-tunggu tiba. Anum bangun dari komanya. Tetapi, ia memiliki trauma dengan kejadian itu" Abi menggantung ucapannya.

Abi membuang nafas berat. Ia menjadi teringat dengan kejadian kelam itu.

"Dia menjadi posesif terhadap dirinya sendiri, termasuk kami. Kami menjaga semuanya apa pun itu. Mulai dari penjagaan dirumah, diluar rumah, maupun sekolah. Kami melakukan itu karena kami takut hal itu mungkin saja terulang lagi. Kami akan melakukan apa pun itu demi Anum" lanjut Abi.

"Jadi wajar, jika kami marah saat kamu menghantarkan Anum pulang tanpa sepengetahuan kami. Bukannya tidak boleh, tapi belum saatnya. Ini perdananya Anum diantar pulang oleh seorang cowok. Jujur kami melarang Anum untuk terlalu dekat dengan seorang cowok, selain berbahaya, itu juga melanggar hukum Islam" jelas Abi.

Banan menundukkan kepalanya pertanda ia sangat menyesal "maaf, banan cuma bermaksud menghantarkan Anum pulang dengan selamat. Nggak ada maksud lain. Perbuatan banan memang salah. Sekali lagi maaf karena sudah membuat kalian semua resah dan khawatir" ujar banan dengan sopan.

Abi dan ummi mengangguk pertanda ia memaafkan banan. Banan tersenyum senang.

"Tidak apa-apa banan. Asalkan jangan mengulang untuk yang kedua kalinya. Tunggu sah dulu" canda Abi di akhir kalimat membuat semua orang terkekeh pelan, kecuali Alfi.

"Terimakasih karena sudah menghantarkan Anum pulang dengan selamat banan" ujar ummi.

"Sama-sama ummi"

"Pengetahuan baru buat Lo, anum ibaratkan ratu dirumah ini asal Lo tau" ujar Alfi tiba-tiba. Ia menatap banan dengan tatapan yang sedikit tenang dari pada tadi, tapi masih ketus.

"Jadi apa pun itu perbuatan buruk yang orang lakuin terhadap dia, harus berurusan sama pengawalnya. Lecet sedikit, bakal gue bales lebih dari itu" lanjutnya.

[NEW] BANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang