Prolog

15.1K 854 34
                                    

Arav Pasya tak pernah menyangka kalau dia akan menjadi orang ketiga pada malam pertama pernikahannya. Ya, orang ketiga. Sebuah teddy bear berwarna putih besar, jauh lebih besar dari pada istrinya tidur di tengah kasur king size kamarnya malam ini. Giant white teddy bear itu memisahkan Arav Pasya dengan pengantinnya. Walaupun pernikahan bisnis antara dirinya dan sang perempuan tak berpotensi pada romansa, laki-laki tiga puluh tahun itu tak menyangka kalau wajah boneka beruang lah yang akan menyapanya di pagi hari pertama pernikahan.

Laki-laki itu hampir melompat kaget dari atas kasur, seingatnya si beruang putih tergeletak di sebelah sofa panjang kamarnya yang megah kemarin malam. Arav meraba dan memberikan pijatan pelan di pelipis, rasa pusing menderanya sejak bangun tidur pagi ini.

"Good morning" sapa suara merdu itu di seberang.

Suara sang pengantin perempuan.

Arav menoleh, hendak membalas sapaan perempuan itu. Niatnya gagal setelah seper sekian detik. Pengantin perempuan yang dibalut night gown putih gading berenda bangkit, kedua kakinya menumpu tubuh.

Dia bergerak mendekat pada si teddy bear, menjatuhkan tubuh pada si boneka dan mendekap erat.

"Shit, sapaan itu untuk si beruang" keluh Arav dalam hati.

Hampir saja laki-laki itu mempermalukan diri sendiri dengan menyahuti ucapan pengantin perempuan yang tak ditujukan padanya.

Arav memejamkan mata, demi menghindari pemandangan asing pagi itu di kamar yang biasanya sangat privat dan tenang. Perempuan itu tersenyum tipis dan memejamkan mata, tergolek indah di atas tubuh besar si beruang putih. Rambut panjang sang pengantin yang bergelombang berwarna agak kecoklatan menutupi wajah rupawan yang dielu-elukan tak kunjung habis oleh para tamu undangan pernikahan mereka kemarin malam.

Night gown putih sebetis itu tersingkap, memberikan mata Arav pemandangan kaki hingga paha bawah mulus dan ramping sang pengantin perempuan. Laki-laki itu mengumpat dalam hati. Dia lebih baik segera bangkit dari peraduan, begitu pikir Arav. Tangan pengantin perempuan dua puluh dua tahun itu menghalanginya untuk bangkit. Arav Pasya tersentak dan kembali terbaring. Pengantinnya sudah membuka mata, menatap intens padanya dalam jarak tiga jengkal dari si laki-laki.

"Terlalu pagi, Arav" suara merdu perempuan itu memerintah.

"Aku terbiasa bangun sepagi ini" balas Arav cepat.

Sang pengantin perempuan tertawa, sangat manis dan anggun.

"Percayalah Arav, aku selalu bangun lebih pagi darimu. Tapi ini hari yang tidak biasa suamiku. Semalam seharusnya kita bersenang-senang. Paling tidak berpura-puralah, jangan merusak reputasiku" ujarnya menggurui.

Perempuan itu bangkit. Dia menggelung asal rambut indahnya, mempertontonkan leher telanjang nan mulus. Dia mendekat pada Arav yang berbaring tak berkutik atas perintah pengantinnya. Dia meraba dahi laki-laki itu dengan satu jari telunjuk. Seolah menghipnotis Arav, dia kembali berkata,

"Sleep" bisiknya pelan.

Arav Pasya tak pernah diperintah siapapun, kecuali sang papa. Saif Pasya yang penuh otoritas dan kendali atas dirinya, juga tiga saudara laki-laki itu. Namun kini, dia pasrah atas perintah sang pengantin perempuan.

Sang pengantin perempuan tersenyum. Rambut berantakan dan wajah polos tanpa hiasan make up sedikitpun itu tak menghilangkan paras sempurna sang perempuan. Dia menarik selimut menutupi tubuh Arav, kemudian bangkit meninggalkan laki-laki itu dan si beruang di atas peraduan. Berdua saja, antara para pejantan.

Arav kembali tertidur, sesungguhnya dia memang masih butuh mengistirahatkan mata dan otaknya. Semalam dia tak nyenyak tidur sedikitpun. Bukan debaran dan malam yang panas, Arav harus bertahan dengan tawa cekikikan pengantin perempuannya di malam pertama. Entah tontonan apa yang menghibur sang perempuan, yang pasti lebih menarik dari pada wajah tampan dan tubuh idaman setiap gadis yang ada pada dirinya. Dia berbaring di atas sofa dan memegang benda elektronik persegi panjang itu setelah mengproklamirkan status pernikahan mereka.

House of KamalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang