Chapter|37

4.1K 501 5
                                    

Makan malam di rumah Arav sepertinya sedikit menguras tenaga sang malaikat kecil, Rahel. Dia tidur jauh lebih awal, biasanya dia meminta dibacakan dongeng dalam bahasa asing pada sang mama. Rahel, bocah pejuang itu sangat suka belajar bahasa. Malam ini, dia langsung tertidur.

Ketukan pintu dari tangan Emran Malik menghentikan kegiatan membaca Riya Humeera. Laki-laki itu mengajak minum teh bersama.

"Apa Rahel bersikap baik saat makan malam tadi, Emran?" tanya sang mama memastikan.

"Jangan menanyakan itu, nona Alishaba. Setiap orang menyukai Rahel. Kami takut mereka akan mencurinya" balas laki-laki itu sembari tergelak.

Riya Humeera tersenyum simpul. Pebisnis 40 tahun itu mengetuk gelisah cangkir yang di tangan sebelum berkata,

"Mahiya hampir menangis saat Rahel dalam pelukan papa dan eyangnya, nona. Sungguh, alangkah membahagiakan jika kalian bertiga bisa kembali bersama" ujar Emran ragu-ragu.

Riya Humeera menoleh. Raut wajahnya menampakkan ekspresi yang sulit dibaca. Ada harapan tetapi juga kesangsian pada paras sempurna itu.

"Kau dan Mahiya tak mau lagi menjadi keluarga kami rupanya, Emran" dia menimpali dengan candaan.

"Nona Alishaba. Sungguh.. bukan itu maksud kami. Sebuah kehormatan bagi keluarga kami untuk melayani anda dan tuan muda. Anda berdua adalah amanat dan tugas yang diberikan Yang Teramat Mulia Paduka Seri Duli Pangiran Muda. Seumur hidup pun kami rela melakukannya, nona" laki-laki itu menyanggah dengan cepat.

Riya Humeera tertawa kecil saat melihat Emran Malik berusaha menjelaskan. Pebisnis baik hati itu menjadi salah tingkah karena tuduhan sang nona.

Laki-laki asal Aceh yang menikahi kerabat jauh kerajaan itu lah yang dipilih sang pangeran untuk menjadi keluarganya. Dia menjadi Alishaba Shadiq, adik dari Mahiya. Rahel, terdaftar menjadi putra dari Emran Malik dan Mahiya Shadiq. Cuma mereka bertiga dan sang pangeran yang tahu bahwa Rahel adalah seorang Kamal dan seorang Pasya.

Perempuan itu menerawang kemudian, memandang lama pada langit yang tak berbintang malam itu.

"Aku sudah mati lima tahun yang lalu, Emran. Rasanya cukup jika Rahel bisa bertemu papanya sekali dalam hidup. Tidakkah kau pikir suamiku akan hidup lebih baik tanpa kami berdua?" keluhnya pelan.

Emran Malik tak menjawab.

Laki-laki itu tahu ucapan sang nona tak sungguh-sungguh. Dia dan Mahiya sering melihat perempuan di hadapannya diam-diam menangis saat menatap putranya yang tertidur. Ada kerinduan yang begitu dalam dan menyesakkan selama lima tahun terakhir dari perempuan di hadapannya, pada suami dan keluarga.

Perempuan itu terbang jauh-jauh ke Turki, yang jelas-jelas sedang berkonflik bulan lalu, demi menyelamatkan suami dan keluarga. Malam saat dia pulang, sang nona kembali menangis lama. Sebuah tangisan yang mengisyaratkan keinginan untuk kembali.

*

Sesaat setelah mendapatkan identitas, hal pertama yang dilakukan Riya Humeera adalah menghubungi diam-diam pewarisnya, Ishak Kamal. Anak 12 tahun itulah satu-satunya dalam keluarga yang tahu dia masih hidup dan dalam persembunyian. Riya Humeera tak salah pilih. Bahkan di usia 12 tahun, Ishak begitu dapat dipercaya.

Riya Humeera harus menghubungi Ishak, pewarisnya untuk menggunakan uang yang disimpan atas nama dirinya dalam jumlah sangat besar di salah satu bank Swiss. Mereka selalu bertukar kabar, diam-diam dan penuh rahasia.

Terakhir kali, Riya Humeera menghubungi pewarisnya untuk menagih janji dari seorang prime minister yang berhutang pada house of Kamal. Penguasa yang sedang berada di Turki beserta stafnya harus membawa serta pulang seluruh anggota keluarga Pasya dari negara berkonflik itu sebagai ganti nyawa yang dulu diselamatkan oleh house of Kamal.
Riya berusaha sekuat tenaga selama dalam perjalanan agar tak menghambur dalam pelukan suaminya, yang berjarak hanya beberapa jengkal darinya malam itu. Dia pun berusaha kuat agar tak lari mengejar langkah laki-laki yang begitu dia rindukan saat punggung-punggung orang-orang yang dia selamatkan menjauh darinya malam itu.

House of KamalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang