Rupanya Zila kedua kalinya menabrak punggung sesosok pria tinggi yg tengah berjalan di pinggir trotoar sambil memainkan ponselnya.karena dia berjalan menunduk kebawah dan tidak melihat kedepan dia pun terjatuh.
"Ahh."
Lelaki itu menoleh terkejut
Karena punggung nya ditabrak sesuatu dan Mendengar suara wanita dia pun menoleh kebelakang."Astaga maaf, mba gapapa?" tanya lelaki itu terkaget.
Zila terjatuh dan terduduk sambil menundukan kepalanya.
Pria itu mengulurkan tangan kanannya berniat membantu Zila. ia mengintip dengan rasa gugup karena sudah larut malam dia takut yg di tabraknya itu orang jahat."Sini saya bantu bangun mba."
ucap lelaki tampan itu, pria itu semakin penasaran siapa wanita ini karena merasa tidak asing dimatanya.Zila pun menerima uluran tangan lelaki itu. Dan alangkah terkejutnya pria itu ketika tau
Siapa gadis didepannya ini."gadis ini--- gadis yang gue bantu di cafe kemarin kan?", batinnya.
Dia dan Zila berdiri berhadapan di pinggir trotoar jalan raya
dan saling menatap intens satu sama lain dari mata ke mata."Kamu??" Cetus pria itu sambil menunjukan ekspresi tidak percaya.
Tidak percaya karena dia bisa bertemu gadis cantik itu kembali.
Zila hanya bisa bengong, dia bingung harus mengatakan apa."Maaf." sambil menundukan pandangannya ucap Zila pelan.
"Kamu yang saya tolong di cafe Kemarin kan?" Ucap pria tersebut tiba tiba.
"Em, maaf siapa ya?" ia mengerutkan alisnya bingung karena dia tidak mengingat apa apa setelah dia pingsan karena pandangannya pada saat itu buram jadi dia tidak bisa melihat jelas.
"Saya---saya yang nolong kamu waktu kamu pingsan di cafe."
"oh ya, kamu juga nabrak punggung saya nih kaya yg barusan tadi!" tambah pria itu dengan suara yang dia tinggikan.
"kamu yg nolong saya kemarin?", jawab Zila terkejut.
"Iya, masa mbanya lupa?"
Zila tersenyum tipis, "maaf ya mas kemarin ngrepotin, oh ya makasih sebelumnya." Lelaki itu membalas dengan senyuman juga, senyum yang setiap orang melihatnya akan terasa hangat.
"Emang kamu mau kemana?" tanya pria itu.
"ke minimarket", jawab Zila pelan.
"Oh, mau saya Anter?"
"makasih, gausah." Tolak Zila sambil menunjukan senyum polosnya.
"Gapapa ini juga udah larut malem dingin lagi." bujuk pria itu, melihat seorang wanita berjalan keluar malam sendirian, dia tidak cukup tega untuk meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY [END]
Teen FictionJUDUL AWAL : Takdir Berkata Lain RESMI DIGANTI : OUR STORY °°°°° ᴀᴋʜɪʀ ᴛᴀᴋᴅɪʀᴋᴜ, ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴍᴇʟᴇᴘᴀꜱᴋᴀɴᴍᴜ... °°°°° Secarik kisah dua insang yang berusaha bertahan melewati masalah demi masalah, mereka berusaha mencari dimana titik kebahagiaan itu berada...