7//Never End

72 6 0
                                    

🍃🍃🍃🍃

Setelah insiden toilet dan Sella si anak indigo kemarin, seisi sekolah jadi punya topik renyah untuk jadi bahan gossip mereka. Ternyata tak semua bisa berbaik sangka pada siswi lugu itu, beberapa ada menganggapnya gila atau bahkan tak ragu untuk menilainya suka bermain dukun.

Hari ini, si pembuat onar alias Ghisella tidak masuk sekolah. Kelima temannya tak bisa berbuat apapun selain membuat forum gossip di kelas sebelum jam pelajaran dimulai,

"Kira-kira gimana ya keadaan Sella?" Ucap Lia seraya mengerucutkan bibirnya,

"Bisa-bisanya mereka bilang Sella main dukun, lupa ya kalau mereka juga main susuk biar bisa tebar pesona?!" Pekik Karin,

Plak!

Yura memukul paha Karin, reflek. Agak tercengang saat mendengar penuturan asal temannya, "Jangan asal tuduh macem-macem! Ga bagus ih!" Tegasnya, namun diam-diam ia tidak menyalahi pendapat Karin, meski tak pantas didengar,

Si oknum hanya mendengus malas lalu membenarkan posisi kacamata bulat yang bertengger si batang hidungnya,

"Seenggaknya temen-temen dikelas masih waras dan bisa diajak kompromi," Kali ini manusia ketus nomer 2 setelah Karin ikut menimpali, Melinda Yuna.

Dan seperti biasa, Wina hanya jadi pendengar saat temen-temannya sedang saling bicara. Bukan karena tak bisa, tapi memang gadis itu lebih suka mendengarkan.

Tak lama anak-anak mulai berdatangan, beberapa ada yang menepuk pundak salah satu dari 5 anak gadis yang sedang bergerombol di dekat kursi Yura, sepertinya mereka juga mendengar pembicaraan diluar kelas tentang Sella dan ingin menyemangati teman-temannya. Setelah nimbrung bergosip sebentar, mereka langsung menempati kursinya masing-masing kecuali Jaguar CS yang belum beranjak dari sekitaran Yura dan Kawan-kawan,

"Gimana keadaan Sella?" Tanya Rafael dengan suara super lembutnya sembari menyembulkan kepala dari balik teman-temannya yang bongsor-bongsor,

Kelima gadis itu hanya saling melempar tatap lesu,"Hari ini kita niat mau jenguk Sella kerumahnya," Ungkap Yura,"Kalian mau ikut?"

Keenam itu saling bicara dengan mata. Agak ragu tapi ingin juga,

"Udah ikut aja kalau khawatir mah, ajak juga anak-anak kelas yang mau ikut," Celetuk Lia,

Jaguar cengar-cengir sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal, pemuda itu lalu mengangguk,"Oke, gue tanyain di grup kelas aja ya,"

*****

Setelah sekian jam murid-murid berjuang menahan lapar, kantuk, dan kentut saat melewati mata pelajaran salah satu pelajaran terkutuk terlebih lagi gurunya yang tak kalah gila --fisika, pak Yoran-- akhirnya bernafas lega saat pelajaran terakhir itu selesai.

Lalu Jaguar, selaku ketua kelas mengumpulkan nama-nama anak kelas mereka yang akan menjenguk Sella.

Yura beranjak dari kursinya, berjalan menghampiri salah satu murid dikelasnya yang masih merapikan barang-barang,

"Samuel," Panggil Yura,

Yang dipanggi mendongak, mendapati Yura yang sudah berdiri di dekat tempat duduknya,"Ya?"

"Ikut jenguk?"

Samuel lalu bangkit dari kursinya setelah selesai mengemasi barang-barangnya, dan Yura masih saja tercengang dengan tinggi pemuda itu,

Samuel menatap Yura sebentar, ia menghela nafas lalu kembali pada kegiatannya merapihkan barang-barang,"Ada les tambahan, titip salam aja ya buat Sella?" Jawabnya dan langsung melengos begitu saja, meninggalkan Yura dan rasa kecewanya.

Give love ; Ninini [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang