Usai Samuel menyatakan cintanya, keduanya tak langsung beranjak dari taman, memilih untuk duduk diatas kursi kayu yang tersedia disana,
"Jangan diem aja dong, Ra..." Ucap Samuel saat sedari tadi tak ada pembicaraan diantara keduanya,
Yura menoleh, lantas tersenyum lebar sampai menunjukkan lesung pipinya. Manis sekali.
"Aku gak diem, tapi lagi menyelami alam tau..."
"Yaa tapi kan tetep aja, aku nya jadi canggung"
Melihat Samuel merajuk seperti itu cukup membuat Yura gemas,"Kan kamu jadi bisa merhatiin aku"
"Ew... cringe"
"Eh, Sam..."
"Hmm?"
"Gimana ceritanya kamu bisa nembak aku?"
Dahi Samuel berkerut,"Maksudnya?"
"Yaa... apa gitu alasannya"
Yeah... pertanyaan bodoh macam apa itu wahai Yura...
"Ya karena aku suka sama kamu lah..."
"Iya, maksud aku kenapa kamu bisa suka sama aku..."
Samuel diam sejenak,"Ada lebih dari 1000 alasan kenapa aku suka sama kamu, Ra..."
"Ew... cringe" Ringis Yura meniru Samuel,
Sedangkan Samuel hanya terkekeh geli,"Kamu sendiri?"
Yura terkejut saat mendengar pertanyaan Samuel,"A-aku...? Aku kenapa?"
"Yaa kenapa kamu bisa suka sama aku?"
Yura mengulum bibirnya, menghela nafas sejenak,"Sebenernya..."
"Sebenernya...?" Samuel mengulang kalimat Yura yang menggantung setelah beberapa detik gadis itu tak melanjutkan,
"Sebenernya... aku tertarik sama kamu pada pandangan pertama, waktu kita tabrakan di hari pertama masuk SMA" Ungkap Yura pada akhirnya, disertai cengiran canggung di akhir kalimat.
Samuel membulatkan matanya,"Pandangan pertama?"
Yura mengangguk,
"H-hah?? Se...lama itu?" Samuel masih tak percaya, namun sekali lagi Yura mengangguk tanpa ragu.
Ekspresi Samuel benar-benar membuat Yura ingin memasukkannya kedalam saku baju. Gadis itu kemudian kembali menatap lurus kedepan, menatap apapun selain wajah Samuel. Karena dirinya tak ingin kehilangan kendali di hari pertama mereka.
"Aku terlalu cupu buat mengungkapkan isi hati aku. Rasanya nyaman bisa ada di deket kamu, aku takut, kalau aku ngungkapin semuanya, malah bikin kita canggung dan kamu bakal jaga jarak dari aku" Gadis itu terdiam sejenak, menatap ujung kakinya yang sedari tadi tak bisa diam,
"Setiap kali liat kamu, setiap kali kamu kasih motivasi pas aku lagi sambat-sambatnya, setiap kali takdir mempertemukan kita sebesar apapun usaha aku untuk menghindari kamu, perasaan aku semakin tumbuh"
Yura terkekeh kemudian, dan tanpa sadar kedua matanya mulai basah,"Aku baru sadar kalau ternyata aku sesuka itu sama kamu. Dan sampai detik terakhir, aku tetep gak bisa ngungkapin"
Dengan segenap kekuatan, Yura memberanikan diri untuk menoleh, menatap sepasang netra yang kini tampak sendu, lalu perlahan ia raih telapak tangan pemuda disampingnya dan meletakkannya diatas pahanya,
"Makasih..." Lirihnya,
Samuel mengernyit bingung,"Buat?"
"Karena udah buat aku merasa di-spesial-kan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Give love ; Ninini [COMPLETED] ✔️
Fiksi Penggemar[AKAN DIREVISI] Dari Yura, Samuel, dan Jaguar, kita belajar untuk memahami, bahwa masih ada hubungan yang harus diprioritaskan ketimbang perasaan pribadi, Dari Sella dan Rafael, kita belajar untuk saling percaya, saling mengingatkan, saling menguatk...