32// The last harbor

42 6 0
                                    

This ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

This ?

Or this?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Or this?


Hari-hari kembali berjalan normal. Sepekan setelah kedua temannya menikah, Yura kembali menjalani masa-masa jomblonya bersama rekan-rekan DAMKAR yang lain. Dirinya dan rekan seangkatannya sudah diizinkan untuk terjun langsung ke lokasi kebakaran.

"Haahh..." Yura baru saja turun dari truk pemadam dengan perlengkapan pengaman menempel ditubuhnya.

Perlahan gadis itu membuka pengaman satu per satu, lalu tak lama Ningsih, Eri dan Yeji pun turun dari truk, dan melakukan yang sama seperti yang Yura lakukan.

Lalu setelahnya, rombongan dari truk lainnya ikut turun.

"Gak ada yang luka 'kan?" Tanya Yeji pada ketiga juniornya,

Ningsih dan Yura menggeleng, tapi Eri kemudian terduduk sembari membuka sarung tangannya dengan tergesa-gesa,t erlihat seperempat telapak tangan kanannya melepuh. Melihatnya Yura, Ningsih dan Yeji meringis ngeri,

"Aku ambilin P3K ya" Tukas Yura lalu pergi tanpa meminta persetujuan dari ketiganya yang masih sibuk meniup-niup luka bakar di tangan Eri.

Lalu tak lama Yura kembali lagi dengan kotak P3K,

"Kalian istirahat gih, biar aku yang ngobatin Eri" Tukas Riyani yang baru saja datang bergabung dengan mereka.

"Aku ikut, Ri. Ningsih sama Yura istirahat aja" Timpal Yeji,

Kedua anggota DAMKAR junior itu akhirnya menyingkir darisana meski masih khawatir kepada salah satu temannya.

"Mau ke kantin gak, Ning?" Tanya Yura,

Lalu Ningsih mengangguk dan keduanya pergi ke kantin bersama.

"Ra, kakak aku minta dijemput nih" Tukas Ningsih usai membayar dorayakinya di kasir,

"Um? Kakak yang mana?" Tanya Yura,

Give love ; Ninini [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang