Waktu berjalan seperti biasa. Walau usia, tinggi badan, mungkin ilmu pengetahuan banyak yang berubah. Namun alur cerita dalam kehidupan sekolahku tak pernah berubah.
Masuk kelas, berteman, belajar, makan bersama di kantin, benar-benar lurus. Tak ada tikungan, tak ada tanjakan.
Dan itulah yang amat aku khawatirkan. Karena setiap perjalanan hidup seseorang pasti ada kendala. Dan kendala seperti apa yang disiapkan untukku? Apakah masih jauh bagiku untuk sampai pada kendala itu?
*****
Day 2
"Yura!!"
Sella meneriaki nama Yura saat di koridor kelas, gadis itu sedang dalam perjalanan masuk kelas mereka,
"Hai, Sell." Balas Yura. Tak lupa dengan senyuman lebar sampai pipinya bolong, namun belum keduanya berinteraksi, ada lagi suara teriakan yang datang dari arah belakang,
"YURAA!!!" Saat sekelompok siswi dari belakang mereka meneriaki nama Yura, dia dan Sella pun menoleh.
Mereka adalah siswi-siswi dari kelasnya. Lia, Yuna, Karin, dan Wina. Mereka berempat cukup populer. Bahkan banyak kakak kelas yang mulai dekat dengan mereka.
Kabarnya keempat gadis populer di kelas mereka itu pernah satu sekolah saat SMP. Makanya mereka dekat.
"Kalian berdua mau ke kelas?" Tanya Yuna,
Keduanya mengangguk,
"Boleh kita ikut?" Tanya Lia, yang mana pertanyaan itu mengundang tatapan julid dari ketiga temannya, sementara Yura hanya terkekeh,
"Boleh lah. Kan kita sejalan dan sekelas juga," Jawab Yura.
"Yura, Sella... nanti istirahat mau ke kantin bareng kita?" Tanya Karin,
Yura mengangguk tanpa berpikir,"Boleh"
Sementara Sella dan Wina hanya jadi pemerhati teman-temannya. Mereka berdua sama-sama tak suka banyak bicara. Setidaknya untuk saat ini.
Lalu setelahnya, entah apa yang membuat keenamnya jadi semakin akrab. Mungkin karena banyak kesamaan? Tidak juga. Justru perbedaan diantara merekalah yang akhirnya bisa melengkapi sebuah kekosongan disana.
Setidaknya untuk saat ini, dan entah sampai kapan. Semoga hubungan pertemanan mereka baik-baik saja.
"Hei, Yura. Kamu pernah punya kisah cinta di SMP?" Tanya Sella,
Yura terdiam sebentar, begitupun keempat teman lainnya yang tiba-tiba antusias. Mereka mendekatkan wajahnya pada Yura dan mengubah posisi duduk menjadi telungkup. Tak lupa masing-masing memegang camilan yang tersedia di kamar Sella.
"Pernah,"
"Wah... kamu pasti populer waktu SMP 'kan?" Timpal Lia. Anak ini memang selalu jadi yang paling antusias.
Yura terkekeh mendengarnya, "Bisa jadi?"
Mereka masih menatap Yura,
KAMU SEDANG MEMBACA
Give love ; Ninini [COMPLETED] ✔️
Fanfic[AKAN DIREVISI] Dari Yura, Samuel, dan Jaguar, kita belajar untuk memahami, bahwa masih ada hubungan yang harus diprioritaskan ketimbang perasaan pribadi, Dari Sella dan Rafael, kita belajar untuk saling percaya, saling mengingatkan, saling menguatk...