[AKAN DIREVISI]
Dari Yura, Samuel, dan Jaguar, kita belajar untuk memahami, bahwa masih ada hubungan yang harus diprioritaskan ketimbang perasaan pribadi,
Dari Sella dan Rafael, kita belajar untuk saling percaya, saling mengingatkan, saling menguatk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Karin cantik"
"Gaada yang lain kah? Bosen tau dipujinya itu mulu!"
🙄 ...
"HAI GUYYSSS!!!"
Yura melakukan panggilan video grup bersama teman-temannya, agak heboh memang. Biarlah, gadis itu sedang berbahagia karena baru saja mendapat 2 harta karun sekaligus.
Sementara Karin masih duduk disebelah Yura, agak berjauhan, supaya tidak tersorot kameranya. Yura yang menyuruh, hari ini mereka ingin memberi kejutan pada teman-temannya.
Keduanya berada di kediaman Karin sekarang.
"Heboh banget yaampun...." Wina yang wajahnya masih kuyu juga suaranya yang agak parau menunjukan kalau gadis itu baru saja bangun tidur,
Berbeda dengan Sella yang sudah berpenampilan rapi dan berlatarkan pemandangan cafe dan salah satu sudut lapotopnya masuk ke layar,
"Ada apanih, Ra? Tumben banget"
Yura mempoutkan bibirnya mendengar pernyataan Sella,"Seolah-olah aku gak pernah nelpon kalian" Katanya pura-pura merajuk,
Lalu terdengar tawa renyah dari balik sana, sementara oknum Wina masih menatap layar dengan malas.
"Itu si Lia ribet banget sih"
Ya, layar satu lagi memperlihatkan seorang 'Hanalia' dengan rambut dicepol asal-asalan dan hanya memakai kaos dan training, gadis itu tengah sibuk mengurusi adiknya yang tak mau dipakaikan baju, ada Hendri juga disana, namun sepertinya pemuda itu hanya cengengesan sendiri melihat interaksi kakak-beradik itu.
"Bentar yaa... ini si Hana gak mau pake baju- HEH CENTIL! KALO MAU DEKET-DEKET KAK HENDRI PAKE BAJU DULU SINI!!"
Yura terkekeh melihat temannya yang satu itu, Karin pun ikut tertawa, pasalnya teriakan Lia amat menggelegar hingga terdengar jelas oleh Karin.
"Mau ngomong apa sih Ra? Kok kayaknya mencurigakan banget?" Tanya Sella mulai antusias, sesekali gadis itu mengalihkan atensi pada laptopnya,
Sementara Wina kini sudah bangkit dari tempat tidurnya, masih tak banyak bicara, ia membiarkan teman-temannya melihat dirinya tengah menggososk gigi dan cuci muka.
Tak lama akhirnya Lia selesai dengan adiknya. Kini dia mulai fokus pada layar ponsel, jangan lupakan kekasihnya yang sudah cosplay jadi permen karet.