19// UPS!

41 8 0
                                    

Ayo kita mulai cari kapal yang bakal berlabuh lagi wkwkwkwwk. Enjoy my story 🤗. Dan janlup voment yaa chinguuu ❤❤❤❤

.
.
.
.
.

Setelah kejadian di bus tempo hari,Sella enggan untuk bicara dengan Rafael.

Yaa... walaupun sebenarnya memang tak banyak interaksi diantara keduanya sih. Namun tetap saja,Sella mendedikasikan dirinya untuk tidak bicara sepatah-kata pun dengan Rafael. Gadis itu juga menghindari kontak mata.

Sangat-sangat canggung.

Di dalam bus. Sella dan Rafael. Kemarin.

Setelah tanpa sadar sudah cukup lama mereka berpelukan,teriakan kenet bus yang memberi tahukan bahwa mereka sudah sampai di pemberhentian terakhir menginterupsi keduanya.

Sella yang sepertinya baru menyadari bahwa yang dia lakukan sekarang itu salah langsung membulatkan kedua matanya.

Dirinya masih didalam rengkuhan lengan Rafael yang seputih salju.

Dan kini pemuda itu ketiduran dengan kepala bertumpu pada kepala Sella.

Sella merutuki dirinya sendiri,dan dengan sangat hati-hati dia mulai melepaskan pelukannya,berharap pemuda keturunan Cina itu tidak terbangun.

Namun nyatanya. Dia bangun.

Sella agak terkejut,tapi dia berusaha untuk bersikap senormal mungkin,

"Lo udah baik-baik aja?" Tanya Rafael sambil mencondongkan sedikit wajahnya ke wajah Sella,dan gadis itu otomatis mundur saat Rafael ingin mengusap sisa air mata di pipinya,

"Y-ya.. g-gw baik-baik aja" Gagapnya lalu bangkit dari tempat duduknya,

Kekhawatirannya bertambah.

Apa kata kenet bus tadi?? Pemberhentian terakhir??

Masih seperti biasanya,Rafael tetap membuntuti Sella,dan kini gadis itu tengah celingukan,Rafael menatapnya heran,

"Tujuan lo kelewat ya?" Tebak Rafael dan dibalas anggukan oleh Sella,

"Gw pesenin taxi aja ya?"

"E-eh gak usah gak apa-apa. Gw b-bisa pesen sendiri" Tolaknya. Masih gagap.

"Gak apa-apa. Salah gw tadi gak bangunin lo. Anggap aja permintaan maaf"

Sella akhirnya menurut. Karena ternyata uang sakunya sudah habis. Benar-benar kacau.

Dan kini gadis itu menatap tajam satu-satunya temannya yang baru saja masuk kelas.

Yura.

Kenapa dirinya harus pergi dadakan? Kenapa tiba-tiba ada aksi perudungan di depan matanya? Kenapa pemuda sipit mesum itu menguntitnya,dan yang paling sial,

Kenapa Sella harus memeluknya segala?

"Apa?" Tanya Yura saat kedatangannya disambut tatapan mengerikan dari Sella,

Sella menghela nafas pasrah,"Gak ada apa-apa"

Baru saja ingin duduk,seseorang memanggil nama Yura. Suara yang amat sangat familiar di telinganya.

Yura berbalik,dan benar,Yuna yang baru saja masuk kelas kini berjalan menghampirinya,tak lupa Karin yang berusaha menahannya,serta Wina dan Lia yang sudah siaga takut-takut terjadi keributan di kelas. Sella pun ikut berdiri,ikut siaga.

Dan juga teman-teman kelasnya sudah mengunci pandang pada keenam gadis yang sepertinya akan segera membuat prahara.

"Yuna! Balik ke tempat duduk kamu!" Cegat Karin,

Give love ; Ninini [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang