13// Another Love Triangle

46 6 0
                                    

🍃

Kegiatan belajar mengajar mulai aktif lagi seperti biasa. Murid-murid kelas 10-4 bergerubung membuat kelompok tiga orang, tak lupa karya seni mereka di meja masing-masing kelompok. Hari ini hari pengumpulan tugas karya seni.

Hari ini juga Sella mulai kembali sekolah, dia tak keberatan meski tak dapat kelompok dan agak terasing, karena nyatanya teman-teman Sella masih peduli. Dan kini, gadis itu duduk bergabung dengan kelompok Trio bongsor alias Yura, Samuel, dan Jaguar.

Masing-masing menyombongkan hasil kerja kelompoknya, apalagi tiga pemuda yang sejak torehan garis pertama mereka menggambar, mereka sudah menyebut diri mereka pelukis kelas dunia. Siapa lagi kalau bukan Hendri, Haikal, dan Rafael.

Nilai tertinggi diraih oleh kelompok 3; sebuah pemandangan pasar malam yang dibuat tampak realistis --begitu tutur Yuna saat disuruh mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Yang diberi nama kelompok satu pangeran dua dewi, Jefri pangerannya, Karin dan Yuna dewinya. Jangan tanya siapa yang membuat nama narsis tersebut. Karena sepertinya Jefri sudah tertular kenarsisan Jaguar dan Haikal karena sering bermain dengan mereka.

"Enak banget yang sekelompok sama Yuna, dia kan emang bakatnya disana..." Gumam Lia sembari menatap kagum hasil karya kelompok 3 yang sedang dipamerkan oleh ketiga anggotanya,

Sementara Wina, teman satu kelompok Lia tak mendengarkan apapun, dia masih galau memikirkan perasaan aneh nya yang muncul gara-gara tugas kelompok ini.

Setelah melewati 2 mata pelajaran, bel istirahat berbunyi, para murid berhamburan keluar kelas, dan seperti biasa, 6 sekawan yakni; Yura, Yuna, Karin, Sella, Wina dan Lia pergi rombongan keluar kelas --menuju kantin. Dan 6 rombongan yang lain alias Jaguar dan komplotannya pun melakukan hal serupa.

"Siapa yang mau pesen makanannya?" Tanya Lia saat keenamnya sudah menempati tempat duduk panjang di tengah kantin,

"Aku!" Jawab Yura,

Lalu saat Yura ingin bangkit dari kursinya, lengannya ditahan oleh Sella,"Aku ikut!"

"Ayo!"

Setelah 10 menit, Yura dan Sella kembali bergabung dengan teman-temannya dengan nampan berisikan bebagai macam jenis makanan berminyak dan berkuah, tak lupa beberapa gelas teh manis juga,

"Gimana kerja kelompok kalian?" Yuna membuka pembicaraan,

"Pasti seru yaa? Sayang banget aku gak bisa ikutan..." Sela Sella dengan ekspresi sedihnya,

"Gak apa-apa, Sel. Bagus malah gak ikutan. Kerja kelompok yang kelompoknya dipilihin kayak gini malah bawa petaka doang," Timpal Karin,

Sementara Yuna yang notabenenya teman satu kelompok Karin, menoleh padanya, menatap Karin heran,"Petaka apa maksudnya, Rin?" Tanya Yuna sangsi,

"Iya bener, bawa petaka!"

Kali ini atensi mereka beralih pada menusia paling malu-malu kucing diantara mereka --Wina.

"Petaka apaan sih kalian?!" Lia mulai frustasi mendengar tentang petaka dari dua temannya yang kini sama-sama memasang muka masam,

Keduanya tak peduli kalau kalimat yang terlontar barusan cukup membuat teman-temannya bertanya-tanya,

Mata Wina menatap lurus gerombolan pemuda yang tempat duduknya tak jauh dari mereka, lebih tepatnya pada pemuda sedang ketawa-ketiwi entah membicarakan apa. Wina menatapnya sebal, tanpa sadar mulutnya sudah dimiring-miringkan.

"Yura nih yang the real diapit sama dua pangeran," dengan sedotan es teh yang masih bertengger manis didalam mulutnya, Yuna mengangkat-angkat alisnya setelah penasaran dengan kisah kerja kelompok Yura,

Give love ; Ninini [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang