18// Semua butuh sandaran

42 5 0
                                    

Hari ini tidak berjalan seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini tidak berjalan seperti biasanya. Teriakan melengking Lia tak lagi mendominasi isi kelas. Perkataan ketus Karin dan Yuna yang pada awalnya itu adalah cara mereka menunjukan kasih sayang,kini menjadi sesuatu yang amat menyakitkan untuk didengar. Wina yang biasanya suka diam-diam bersikap malu-malu manja kini kembali menjadi Wina yang tertutup. Hanya diam ditempat duduknya dengan earphone yang tersumpal di kedua telinganya.

Tersisa satu orang yang tetap tersenyum menyambut kedatangan Yura. Ghisella. Senyum gadis itu seakan tak pernah hilang,Yura jadi merasa disayang dengan tulus.

Dan harusnya dia bahagia,saat semua orang menjauh masih ada satu yang bertahan di sisinya. Namun entah mengapa rasanya berbeda.

Memang ada kalanya Yura bahagia,namun ada juga kala dimana dia berfikir kalau kehadiran Sella lah yang membuat teman-temannya menjauhinya. Tapi Yura juga tak pernah melupakan bagaimana dirinya memperlakukan Yuna sekasar itu tempo hari.

Sebelum masalah yang sedang terjadi diantara teman-temannya,gadis itu tak pernah se-pusing ini saat menangkap materi di kelas.

"Ra,kita ke taman kota yuk malem ini" Ajak Sella usai merapikan barang-barangnya dan bersiap untuk pulang sekolah,

"Kamu kayaknya butuh healing"

Yura tersenyum menanggapinya,"Aku... mau ke suatu tempat malem ini" Jawabnya agak ragu,

"Sendiri" Tambahnya,

Ada sedikit kekecewaan tersirat di wajah Sella,tapi dia tak mungkin tega kalau Yura sudah memohon begitu,

Mereka lalu pulang bersama naik bus,dan berpisah di pemberhentian pertama,karena Sella harus turun duluan.

Yura menatap lesu punggung Sella dari balik jendela bus,dia menyesal karena harus berbohong soal ingin pergi ke suatu tempat malam ini. Tapi dia tak berbohong soal ingin sendiri. Entahlah,gadis itu hanya ingin merenungi semuanya sendirian. Karena dia sendirilah yang memulai semuanya.

Ya. Bisa saja dia bicara baik-baik dengan Yuna perihal insiden lokernya,dan menyelesaikan semuanya denga kepala dingin sebagaimana yang dikatakan Karin kala dirinya menemukan Yura dan Yuna sedang berdebat,

Tapi semuanya sudah terlanjur. Entahlah,kadang dirinya juga egois dan tak ingin sepenuhnya disalahkan.

Yura tak langsung pulang ke rumah,ia pergi ke taman kota yang masih agak sepi,karena memang jadwal ramai taman ini adalah malam hari.

Taman kota ini adalah taman yang dimaksud Sella untuk mengajaknya kesini bersama malam nanti. Dan ditolak oleh Yura.

Menurutnya,healing itu seperti yang dia lakukan saat ini. Bukan ditengah keramaian malam.

Usai lebih dari setengah jam ia duduk di salah satu kursi taman sambil termangu mengamati sekitar,Yura kelaparan. Perutnya berbunyi,dia jadi malu walaupun sebenarnya tak ada yang mendengar. Kalaupun terdengar pun siapa yang peduli.

Give love ; Ninini [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang