"Na, gimana? Mau gambar apa?"
"Pasar malem di pusat kota aja gimana?"
"Boleh, berarti gelap gitu ya gambarnya?"
"HAYOLOH DISKUSI TANPA GUE!"
"KAGET TAI!"
"Galak banget si Karin!"
"Makanya ajak gue, kalian kira peran gue disini cuma buat pemanis kelompok doang?"
"Manis lutut lo! Udah pokoknya semua udah ditentuin, lo bagian bawa barang ya Jepri..."
"EH EH WOOYYY!!!"
"PULANG LO CEPETAN! NGAPAIN DIEM DISITU?? DIMAKAN KUNTILANAK LOH!!"
Daripada benar-benar dimakan kuntilanak, Jefri akhirnya pergi dari kelas yang sebenarnya masih terang, hanya saja sepi karena semua murid sudah pulang.
🍃🍃🍃🍃🍃
"Mana nih si Jefri?"
Karin dan Yuna kini tengah berdiri di sebuah pintu masuk pasar malam, menunggu satu-satunya pria di kelompok mereka sembari menyantap bakpao nya masing-masing.
Tak lama, sesosok pemuda bertubuh kekar menghampiri keduanya dengan setengah berlari, tak lupa tas ransel besar bertengger di pundaknya,
"Gila ya lo berdua, berat tau!" Keluh Jefri,
"Biar Laki!" Balas Karin,
"Iya sih, posisi gw disini kan jadi pawang dua dewi," Katanya senewen sembari merangkul kedua primadona kelasnya itu,
"Lepas gak, Jef!" Yuna menangkis lengan Jefri, sementara Karin pasrah saja. Toh lumayan bisa sekalian panjat sosial pada pengunjung pasar malam, karena visualisasi Jefri yang terbilang boyfriendable
Setelah mendapatkan posisi paling nyaman, masing-masing mulai mengerjakan tugasnya.
Selain untuk mengerjakan tugas seni rupa, mereka juga sekalian memanjakan mata pada pemandangan malam dengan seribu bintang dan kerlap kerlip lampu pasar malam, walaupun sesekali ketiganya mendengus saat tak sengaja mendapati pasangan muda mudi lewat di depan mereka.
Lalu diam-diam, satu dari dua yang disebut Jefri bidadari menautkan pandang padanya, hanya sekilas, lalu gadis itu berusaha fokus pada tugas.
"WOIH GILAK SI JEFRI, BERASA PRIMADONA AJA LO DUDUK DIANTARA DUA BIDADARI!"
Itu Haikal. Yang entah sejak kapan sudah berjalan mendekati mereka. Dan anak itu tak sendirian, dia bersama dua pemuda yang tak lain adalah teman satu kelompoknya. Si lemah lembut Rafael dan si tengil Hendri.
"Hey Yuna-ku" Goda Haikal,
Lalu mereka yang disana reflek membuat ekspresi muntah,
"Muntah gitu aja tetep cantik," Tambahnya lagi dengan ekspresi super tengok yang sudah melekat pada dirinya, sementara Yuna hanya memutar bola matanya jengah,
Mereka diam untuk beberapa detik, sebelum akhirnya para lelaki itu saling bertukar pandang, mengode sesuatu,
"Na, temenin gw beli jepit rambut yuk!" Pinta Haikal,
Sontak Yuna mengernyitkan kening,"Kenapa gue?"
"Ya masa sama Rafael?? Walaupun dia lemah lembut, tapi tetep aja jiwanya laki! kagak tau mana jepit rambut yang bagus,"
Lalu lengan Yuna ditarik oleh Haikal tanpa meminta persetujuannya, sebenarnya gadis itu ingin protes, namun tak jadi setelah dipelototi oleh Haikal,
"Tumben banget si Yuna mau diajak sama laki, jangan-jangan tu anak jadian diem-diem?" Gumam Karin asal,
"Emang biasanya gak mau?" Tanya Jefri,
"Dia kan kalo sama cowo galak nya minta ampun,"
"Yeu.. Gak ngaca LO!" Sungut Jefri seraya menoyor kening Karin,
Karin mengusap-usap keningnya yang baru saja ditoyor oleh jari sialan milik Jefri, tak lupa sumpah serapah yang sudah mendarah daging pada raga cantiknya,
"Anjir jadi nyamuk kita, Dri," Sindir Rafael,
Dan Karin hanya bisa menggigiti bagian dalam pipinya, susah payah dia menahan senyum salah tingkah karena sindiran sederhana Rafael barusan, lalu kini ia harus menahan juga siksaan tangan besar Jefri yang tiba-tiba bertengger di pundaknya, merangkul Karin,
"Kasian deh lo bertiga gak ada pemanis di kelompoknya..." Ledek Jefri, masih dengan lengannya yang bergantung pada pundak Karin,
"Ada. Nih, Rafael." Jawab Hendri, lalu merangkul pemuda yang sedikit lebih pendek darinya itu, buru-buru Rafael tangkis lengan Hendri sebelum kesucian pundak indahnya hilang,
Sementara Karin semakin gencar menyumpah serapahi Jefri karena lengan pemuda itu belum beralih dari pundaknya,
Apa pemuda itu tidak tau kalau candaannya kali ini sama sekali tak baik untuk jantungnya?
Whoohoooo 😘 gini baru 'short' wkwkwk
Revisi 12 Mei, 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give love ; Ninini [COMPLETED] ✔️
Fanfic[AKAN DIREVISI] Dari Yura, Samuel, dan Jaguar, kita belajar untuk memahami, bahwa masih ada hubungan yang harus diprioritaskan ketimbang perasaan pribadi, Dari Sella dan Rafael, kita belajar untuk saling percaya, saling mengingatkan, saling menguatk...