Peperangan terjadi, dan sesuai apa yang telah mereka rencanakan. Mereka semua langsung mengejar target musuh yang telah dipilih.
"Kau Jin Dae Shim?" tanya Chanyeol menatap lelaki Korea yang tampak sangat super mirip dengan Xiumin. Mata sipitnya serta badan kekar yang bertolak belakang dengan wajah lucunya itu.
Ia mengernyitkan dahinya, "Bagaimana kau bisa mengetahui namaku?" ujarnya
Chanyeol nenepuk tangannya, "Woah, beruntung aku bisa mengenali wajahmu!" ujar Chanyeol dan ia langsung meluncur cepat dengan phoenix apinya. Ia hampir memukul wajah Daeshim, namun ternyata lelaki itu juga cukup cepat menahan pukulan Chanyeol.
Tampak asap dari bentrokan kedua tangan mereka. Tangan Daeshim tadinya berbentuk seperti perisai es, dan perisai es itu lama kelamaan meleleh. Chanyeol tersenyum, "Pengguna es," ujar Chanyeol. Ia melebarkan phoenix apinya dan Daeshim bergerak cepat menghindari api panas Chanyeol.
Belum sempat Chanyeol mengejarnya, panah-panah es bermunculan dan menyerang Chanyeol. Namun tidak ada satu panah pun yang berhasil melukainya. Panah es itu terus menerus meleleh jauh sebelum sampai di depan Chanyeol. Daeshim tampak kesal karena kekuatan mereka sangat bertolak belakang. Terlebih ukuran kekuatan mereka sangat jauh. Chanyeol turun dari phoenix apinya dan berlari dengan cepat. Mereka melakukan adu pukulan dengan infuse kekuatan mereka masing-masing di tiap pukulan.
Daeshim mulai merasa terpojok karena melihat kekuatan Chanyeol bukan hanya berbeda, tapi energi yang dimiliki Chanyeol sudah jauh berbeda darinya. Ia kalah dalam hal kekuatan dan juga kemampuan bertarung. Chanyeol tampak sangat menikmati pertarungan ini. Ia hanya seakan mempermainkan Daeshim dan mengulur waktu saja.
"Nawoon!" Seru Daeshim
Chanyeol mengernyitkan dahinya. Tiba-tiba sebuah panah melewati wajahnya. Chanyeol sempat menghindar untuk panah pertama. Tangan Chanyeol terluka karena menahan panah yang hampir menembus jantungnya. Namun panah lainnya berhasil melukai kakinya. Ia tiba-tiba terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.
"Cih, pengecut," ujar Chanyeol sebal
Ia mematahkan panah yang melukai tangannya, serta mencabut paksa panah di kakinya. Tangannya merogoh sakunya untuk mengeluarkan antidote dari Jihyun. Daeshim yang melihat Chanyeol hendak meminum antidote itu, ia berlari cepat dan hendak memukul tangan Chanyeol. Namun dengan gerakan cepat, Chanyeol membuka antidote itu dan meminumnua sambil mengelak dari pukulan Daeshim san menendang tepat di perut Daeshim membuatnya terhempas jauh. Botol antidote kosong itu ia lempar ke sisi dan secara ajaib, luka di kaki dan tangannya itu mulai tertutup. Ia menyeka darah yang ada di bibirnya yang sempat keluar karena efek racun di panah itu.
Chanyeol mengeluarkan sepasang hand-gun hitam dengan list merah serta bentuk seperti api yang di gores menjadi aksen khasnya. Ia mengeluarkan apinya dan memasukannya ke dalam peluru. Seiring terhubung dengan kekuatannya, hand-gun itu bercahaya kemerahan dan tak lama ia tampak seperti sudah penuh terisi.
Ia menaruh kembali satu hand-gun nya dan berlari ke arah Daeshim yang sedang memulihkan diri berkat bantuan penyihir bawaan Nawoon. Chanyeol menembakan sebuah peluru ke sisi Daeshim dan mengakibatkan ledakan api besar di samping Daeshim. Dengan gerakan cepat, lelaki tinggi berkekuatan api itu buru-buru menendang kembali Daeshim dan menghajarnya dengan api yang berbentuk seperti pedang.
Walaupun tampak menembus tubuhnya, namun tubuh Daeshim utuh. Chanyeol mengeluarkan hand-gun keduanya dan menembakan beberapa kali peluru apinya yang menciptakan ledakan di udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire
FanfictionPernahkah kalian membayangkan bagaimana hidup bersama dengan 12 vampire? Bagaikan mimpi yang mengerikan dan menegangkan, tapi di satu sisi rasanya sangat menyenangkan! Inilah kisah hidup Kim Hyeri--wanita dengan kehidupan yang yak terduga yang berh...