the end?

24K 1.8K 26
                                    

Hyeri kini berhadapan dengan Nawoon.

"Jangan pikir kekuatan Dongwoo itu membuatmu lebih kuat dariku, Kim Hyeri-ssi," ujar Nawoon dengan senyuman merasa bahwa dirinya itu menang.

Terdengar desingan panah dan Hyeri berhasil menghindar. Namun tak menduga gerakan Nawoon, dua buah peluru sudah menembus bahu kiri dan perut kanan Hyeri. Pistol di tangan Nawoon mengeluarkan asap setelah menembakkan dua peluru itu.

Namun di saat yang sama juga, dua peluru nyaris mengenai jantung Nawoon. Beberapa meter di belakangnya, Nara sudah berdiri disana dengan pistolnya terarah ke Nawoon. Tubuh Nara sudah terdapat banyak luka dan lebam. Ia sudah hampir mencapai batasnya sementara Nawoon masih sempat bereaksi. Ia berteleportasi ke samping Nara dan menendangnya. Kyungsoo berhasil menahan tubuh Nara untuk tidak terluka. D.O menghentakkan kakinya menghasilkan getaran tak terduga membuat Nawoon kehilangan keseimbangan.

Jongin tiba-tiba muncul di depan Nawoon, "Lawanmu adalah aku sekarang," ujarnya sambil memukul Nawoon

Sebelumnya ketika Nawoon berteleportasi ke arah Nara, Hyeri sudah menyampaikan mindlink meminta Kai untuk datang dan ia datang tepat waktu. Nawoon kini sibuk bertarung dengan Kai menggunakan tubuhnya yang terluka. Ia tidak sempat mencabut dua peluru itu karena Kai sangat mengesalkan baginya. Hilang dan tiba-tiba muncul dengan pukulan.

Nawoon mengerang frustasi, "KAU VAMPIRE SIALAN!!" Seru Nawoon dengan kesal. Ia menggigit bagian graham belakangnya dan sebuah cairan dari pil yang memang ia taruh di dalam mulutnya itu ia telan.

"Oh, sepertinya ini gawat," ujar Kai melihat aura merah yang ia lihat dari Helen ada di tubuh Nawoon dan ini seperti ribuan kali lipat lebih pekat warnanya. Terlebih, peluru dari tubuh Helen, keluar dengan sendirinya. Kai buru-buru hendak menebas leher Nawoon, namun pedangnya langsung patah ketika mengenai leher Nawoon menandakan bahwa lehernya sudah tidak bisa di tebas. Ia menendang tubuh Kai dan berhasil menghempaskan Kai jauh. Kai memuntahkan darah akibat tendangan Nawoon.

"Ouch, itu cukup sakit," baru saja Kai bangun, Nawoon sudah ada di sampingnya dan menendangnya dari samping.

Kai hampir menghantam pohon, namun ia berteleportasi dan tidak terluka akibat terhantam apapun.

"Sial," ucap Kai kesal.

Ia mulai beradu pukul dengan Nawoon yang sudah sangat kuat. Bahkan Helen dengan kekuatannya itu hanya sebagian kecil. Ia seperti melawan puluhan Helen yang menggunakan obat itu.

Setiap pukulan Nawoon itu seperti memberikan dampak cukup kuat.

"Pukulannya sekarang seperti membuatku semakin lemah," Ujar Kai melalui mindlink.

Ia kembali menyiapkan posisi bertarungnya.

Hyeri selesai mengobati dirinya, namun sekali lagi kekuatannya terlalu terkuras dan ia sekarang jauh lebih lemah dari tubuh biasanya.

Bahkan EXO mulai kewalahan melawan musuh-musuh yang tersisa yang lebih kuat itu.

"90% bawahan Nawoon sudah habis," ujar Jihyun melalui mindlink.

"Kita juga kehabisan orang terlalu banyak," jawab Suho lewat mindlink.

"Ada yang salah dengan udara ini," ujar Lay lewat mindlink.

Ia melihat adanya partikel-partikel yang hampir tak kasat mata berkeliaran di udara. Ia menatap sekeliling dan tiba-tiba terbatuk.

"Udaranya ini racun!" seru Lay dan semua orang langsung menutup mulutnya. Namun beberapa bawahan Jihyun terlambat dan tewas di tempat dengan keadaan darah keluar dari lubang hidung, kedua mata, dan kedua telinganya.

"Sialan!" seru Jihyun kesal melihat teman-temannya mulai kewalahan.

Nawoon tertawa di depan Kai, "Hyeri sudah terbiasa dengan obat ini sejak kecil. Tapi kalian tidak, kan?" ujar Nawoon melihat Kai yang mulai tak kuat menahan pukulan Nawoon. Namun sama bagi Nawoon juga, ia juga sudah tidak bisa bertarung lagi.

Hyeri melihat Nara yang batuk dan langsung pingsan. Menyadari ketidak beresan ini, Hyeri menghirup udara dan mencium bau familiar di hidungnya.

"Racun ini!!" seru Hyeri dan di saat yang sama, Chanyeol, Kyungsoo, Sehun, Lay, dan Chen sudah jatuh tak berdaya di tanah.

Kai berlutut memegang hidungnya yang berdarah.

"Sial!" pekik Hyeri

Ia mengeluarkan kekuatannya dan menyembuhkan EXO beserta Nara. Ia melihat botol pil di saku Kai. Ia buru-buru mengeluarkannya dan ada pil darah Dongwoo disana. Hyeri langsung memakannya tanpa banyak berpikir. Ia merasakan kekuatannya sudah kembali penuh dan ia tahu waktunya tidak banyak. Ia buru-buru berdiri dan mengambil botol pil lainnya dari saku celana Kyungsoo. Ia memakan pil darah Dongwoo yang kedua dan yang ketiga dari botol pil di tangan Chen. Kekuatannya sudah cukup baginya. Ia menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Tubuh EXO, Nara, Jihyun dan bawahan Jihyun tampak bercahaya.

Jihyun yang masih sibuk bertarung itu berbalik melihat ke arah Hyeri yang sedang melakukan sesuatu.

"No, please no," ujar Jihyun

Ia mengerahkan kekuatan penuhnya dan menghabisi lawannya dengan cepat.

Satu persatu tubuh EXO bercahaya semakin terang dan menghilang. Bagaikan slow-motion, Jihyun berlari hendak menghentikan apapun yang sedang Hyeri lakukan itu. Seluruh tubuh EXO dan Nara sudah menghilang. Hyeri terjatuh. Tubuhnya sudah tak kuasa menahan segala bebannya.

Nawoon berdiri dan menarik kerah Hyeri. Saat hampir menjalankan ritual pemindahan tubuh, Jihyun buru-buru menebas tangan Nawoon dan menarik Hyeri menjauh.

Cahaya pudar masih ada di sekujur tubuh Jihyun. Tangannya menarik belati khusus yang sudah ia siapkan dan menyeka darah dari sana. Tangan Nawoon sudah terluka parah.

Jihyun berteriak dengan penuh keberanian dan langsung melompat menancapkan belati itu tepat di jantung Nawoon. Mata Nawoon terbelalak meraskaan luka besar mengagna di dadanya. Jihyun buru-buru meninggalkan Nawoon yang tinggal menunggu kehilangan eksistensinya.

Ia mengangkat tubuh Hyeri, duduk di tempat ia bisa bersandar, dan memeluk tubuh Hyeri yang sudah terkulai lemas itu.

Setetes kristal bening itu lolos dari mata Jihyun.

"Jadi, racun yang awalnya kutemukan itu malah membuat kita hancur ya," Jihyun tertawa miris, "Kau juga malah mengorbankan kekuatanmu hanya untuk.. membuat kita bisa bereinkarnasi lagi walaupun eksistensi kita hampir hilang kalau saja kau telat," ujar Jihyun sedih. Cahaya di tubuhnya menjadi terang dan semakin terang. Ia memeluk tubuh Hyeri.

"Selamat tinggal, Hyeri-ya. Kuharap.. kita akan bertemu lagi di kehidupan selanjutnya," ujar Jihyun sedih melihat tubuh Hyeri yang sudah dingin dan tak lama menghilang menjadi debu.

o(ㅜ﹏ㅜ)o

***

Someone's POV

Aku membuka mataku. Tentu saja langit-langit kamar apartemen kecil ini menyambutku. Sudah satu tahun sejak aku pindah dan menetap di Seoul, Korea Selatan. Aku meregangkan tubuhku dan langsung bangun untuk bersiap-siap sekolah.

Kenapa aku di Seoul?

Pertanyaan yang bagus.

Aku juga tidak tahu. Seperti aku memang harus kesini.

Perjalanan ke sekolah tidak butuh waktu lama. Aku sengaja memilih tempat yang cukup dekat dengan sekolah, jadi tidak repot. Setelah sampai aku langsung duduk di kursiku tanpa menunggu apapun. Sekolah ini masih sepi. Kelas masih kosong. Aku memang selalu datang pagi karena memang ini adalah waktu paling enak untuk menikmati udara pagi dari jendela kelas lantai 3 ini.

Aku membenamkan wajahku di atas tanganku. Namun aku mendengar suara langkah kaki dan pintu kelas langsung terbuka lebar.

"Memang seperti biasa kau lebih pagi dariku, Xi Luhan,"

-tbc

VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang