30

22.7K 1.5K 29
                                    

A/N : i'm back with another chapter~ (」゚ロ゚)」

Happy reading

***

Luhan's POV

Saat kami sampai di atas, kami melihat seorang wanita yang sedang berjalan-jalan di tepi atap itu. Salah langkah saja bisa membuatnya kehilangan nyawanya.

Aku berusaha mendekat tanpa diketahui olehnya.

"Hyung! Kau cepat sekali!" Kata baekhyun dengan suara agak keras.

Perempuan itu kaget dan melihat ke arah kami. Dia berhenti berjalan. O-ow.. Bagaimana caranya untuk membujuk dia agar dia tidak melompat??

"Yah.. Kau gila? Melompat dari ketinggian segitu tinggi. Kau benar-benar ingin mati?!" Ucap chanyeol dengan nafas terengah-engah.

Aku mendekat.

"Berhenti disitu atau aku akan melompat." Ujarnya

"Sebenarnya aku takut" aku seperti mendengar suaranya. Namun ia tidak mengatakan apapun.

"Kau bisa menceritakannya kepada kami," Ujarku dengan nada berusaha tidak membuatnya takut.

"Tidak! Tidak ada satu orangpun yang bisa aku percaya! Semuanya pembohong!!" Seru wanita itu sembari menahan tangisnya.

Aku dapat merasakan kepedihannya. Ia merasa kesepian, kecewa dan kesedihan yang bercampur aduk.

Ia menarik nafasnya perlahan, "Tinggalkan aku sendiri," Ujarnya


"Kami tidak bermaksud apa-apa," Ujar Suho

"Hidup hanya sekali. Syukuri lah, ku yakin kau bisa menjalaninya dengan lebih baik lagi" Saat selesai mengucapkan perkataanku, sepertinya aku salah langkah.


"Bersyukur?!" Ia tertawa pahit, "Aku bahkan dibuang oleh ibuku karena ayahku tidak bertanggung jawab. Aku tidak memiliki teman!" Ujarnya

"Tunggu.. Namamu siapa?" Tanyaku

"Kurasa kau tidak perlu tahu namaku," ujarnya dingin

"T-tentu saja! Kita kan harus saling kenal untuk jadi teman. Kau bisa bercerita kepadaku dan teman-temanku ini," Ujarku lagi. Aku berjalan selangkah demi selangkah selagi ia sedang bingung.

"Aku tahu kau kesepian," ujarku tanpa berpikir panjang.

Aku berhasil mendekat! Ketika aku hendak menariknya, dia terkejut dan terpeleset. Ia hampir terjatuh namun aku berhasil menggenggam tangannya mencegahnya terjatuh. Tanganku sakit. Namun ia menggenggam tanganku dengan erat.

"Ja-Jangan lepaskan!!" serunya ketakutan sembari memegang erat tanganku. Aku juga berusaha menahannya jangan sampai terjatuh.

"Namamu!" seru ku

"Apakah itu penting sekarang ?" ujarnya tak percaya mendengar pertanyaanku

"Benar juga. Tapi aku bingung memanggilmu apa. Ah sudahlah, itu kau bisa terjun. Ada tim penyelamat disana," ujarku

"Tidak! Tidak! Aku takut!" serunya ketakutan

Kurasa tanganku mulai tak kuat. Badanku juga sudah hampir tertarik kebawah. Yang lainnya membantu menahanku tapi itu tidak berguna karena posisinya tak bagus untuk terus menahanku.

"Nanti dalam hitungan ketiga lepaskan aku," ujarku ke Suho

Seakan mengerti mereka mengangguk.

"KAU GILA?!!!" seru wanita itu

"Percayakan semuanya padaku," ujarku

"Satu.. dua.. TIGA!" seruku.

Mereka melepaskan pegangan mereka di tubuhku, aku melepaskan diri dan terjatuh bersama dengan wanita itu. Aku memeluk tubuhnya dan mengarahkan tubuhku di bawahnya agar aku yang terjatuh lebih dulu. Entah apa yang salah namun setelah mendarat aku merasakan hal yang tak beres dan aku melepaskan pelukanku darinya dan ternyata benar saja. Aku terhempas ke sisi lain dan menghantam tanah. Itu hal terakhir yang ku ingat sebelum semuanya mendadak gelap gulita.

VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang