🌼Part 01⚠️

622 23 3
                                    

*sebuah prolog tanpa epilog*

_[Malam adalah waktu yang panjang]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_[Malam adalah waktu yang panjang]...._

"Non, makan dulu yuk" ucap seseorang yg sedang mengejar gadis kecil yang sedari tadi berlari mengelilingi seisi rumah

"Dwarrrr, mamang dapetin non Ara sekarang" seorang pria menangkap gadis kecil itu dan menggelitiknya sampai tawa dari bibir mungil nya lepas

"Non Ara makan dulu yah, nih kapalnya mau masukkk" ujar wanita itu dan langsung mendapatkan muka tekuk dari gadis kecil lucu yg sedari tadi tidak mau makan,

"Nok Ara, kalo non gak mau makan nanti sakit" ucap pria yg bernama mang Wawan

"Tuh bener kata mang Wawan, nih non Ara makan yah" sambung wanita bernama bi Ani istri dari mang Wawan

"Ala gak mau makan Bu!" Tegas gadis kecil dengan suara yg sedikit Cadell

"Loh kenapa" tanya bi Ani

"Ala mau ke rumah mamah" ucapnya comell

"Iyah nanti mamang antar non Ara ke rumah nyonya kalo non Ara udah makan," ujar mang Wawan

"Gak mau, Ala maunya sekalang " gadis kecil itu merengek

"Tapi non, nanti bibi sama mang Wawan di marahin nyonya kalo non gak mau makan" bujuk bi Ani seraya trus mengasongkan makan pada gadis yg sering di panggil Ara itu.

"Ala cuman mau mamah. Gak mau makan" gadis kecil itu memonyongkan bibirnya

"Baik lah bi ani dan mang Wawan akan antar non Ara ke rumah nyonya, tapi nanti setelah pulang non Ara harus mau makan oke?" Tanya bi Ani

"Oke" jawab gadis kecil itu dan mengembalikan senyuman manisnya

"Bi, yakin? Mau antar non Aya ke rumah nyonya?" Tanya mang Wawan ragu

"Iyah mang, karna kan non Ara mogok makan trus" ucap bi Ani

"Apapun yg terjadi, setelah kita antar non Ara ke rumah nyonya, kita harus bisa bikin non Ara senyum lagi" lanjutnya, dan mang Wawan pun mengerti dengan apa yg di katakan oleh istrinya.

Mereka pun memulai perjalanan mereka. hanya memakan waktu 20menit saja mereka sampai di sebuah bangunan besar nan mewah tapi tidak sebesar rumahnya non Ara
Setelah pintu mobil di buka gadis kecil yg berambut panjang, yang menaru hiasan kecil seperti bunga di rambut sebelah kirinya dan yang memakai celana pendek di atas lutut itu berlari tergesa-gesa dan masuk pada sebuah pintu yg memang sudah terbuka

"Mamahhhhh" teriaknya keras saat melihat seorang wanita duduk di atas kursi besar, senyumnya terpampang jelas di bibir mungil miliknya.

"Mamahhh, lihat Ala nya mamah datang" ucapnya dengan mengatur nafas yg sudah tidak beraturan itu

Perlahan senyumnya menghilang saat wanita yg ia sebut mamah itu sedang mengepang rambut seorang anak kecil yg berada di pangkuannya,

"Mah" panggilnya lagi

"Oh Hay Nara" sapa wanita itu lembut tapi tidak menoleh sedikitpun pada Nara

"Mah, Ala belum makan, Ala mau di suapin mamah" Ara kembali tersenyum

"Ara nya mamah kan baik, terus anaknya pinter, kok mau di suapin sih, lagian kan ada Bi Ani" ujarnya yg masih pokus pada seorang anak kecil di pangkuannya

"Nah Hana, udah selesai" lanjutnya

"Makasih yah mom" ucap Hana, anak angkat wanita ibu dari Nara yang bernama Mela

"Iyah sayang" Mela langsung memeluk putri angkatnya dengan penuh kasih sayang

Nara yg melihat itu hanya bisa terdiam dan mengerucutkan bibirnya kembali, ia tidak pernah di urus oleh mamahnya, ia tidak pernah duduk di atas pangkuan mamahnya, ia juga tidak pernah di peluk erat oleh mamahnya, gadis kecil itu merasa iri pada sodara tirinya, ia juga ingin di perlakukan sama layaknya seperti Hana yg di sayang oleh mamahnya

"Mah" Nara memanggil mamahnya lagi

"Kmu mau apa sih Ra?" Tanya Mela mamahnya

"Ala juga mau di kepang lambutnya" ucap Nara yg langsung mendapat perhatian dari Mela

"Kenapa gak minta bi Ani? Dia ada kan buat urusin kmu Ra" ucap mamah nya sembari mengelus-elus puncak kepala anaknya itu

"Ala maunya sama mamah" rengek Nara

"Gak bisa Ra, mamah masih harus urusin Hana, dia sebentar lagi ada les" ucap Mela lalu merangkak dari kursi yg di dudukinya

"Tapi mah...."
"Ala belum makan loh" gadis itu memonyongkan bibirnya dan menurunkan air mata di pipi lembut nan putih itu

"Loh kok bisa?" Tanya Mela

"Bi Ani!!! Bi" teriak Mela

"Iyah nyonya" bi Ani datang dengan menunduk

"Kmu bisa jaga Nara gak sih, kok dia belum makan" ucapnya pada bi Ani

"Non Ara gak mau makan, non Ara maunya di suapin sama nyonya" lirih bi Ani

"Udahlah bi, saya sibuk, bawa Nara pulang ke rumah" perintah Mela

"Tapi, nya..."

"Jangan membantah, cepat bawa dia pergi dari sini, bikin repot aja"

"B-baik nya" bi Ani langsung menggendong Nara dan pergi dari rumah itu

Sepanjang jalan di dalam mobil gadis kecil itu terus menangis tak henti-hentinya, tidak mau makan dan tidak mau melakukan apapun, ia merindukan sosok ibu dalam dirinya, ia ingin di perhatikan oleh mamahnya.

*****
Budayakan vote!!

Spam next!.

Algerian Off Queen |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang