🌼Part40⚠️

109 6 0
                                    

*sebuah prolog tanpa epilog*

*sebuah prolog tanpa epilog*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Rumah persinggahan?]

Mata sayup itu mulai terbuka dengan perlahan, terlihat sebuah Lampu menerangi seluruh ruangan itu, matanya langsung tertuju pada orang yang sedang memegang tangannya. Algerian memegang tangannya dengan erat sambil tertidur di samping Nara, stela yang bersandar sembari tidur di bahu astlan, begitu pula dengan mori dan Abel yang tidur di sopa yang ada di ruang rumah sakit.

Jam menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, Nara pun menyingkirkan tangan Al dari tangannya. Dengan sangat hati-hati Nara turun dari kasurnya juga melepaskan semua alat yang terpasang pada tubuhnya, ia berniat untuk menemui suster agar bisa menanyakan tentang apa yang terjadi kepadanya kemarin malam.

Nara membuka pintu ruangannya dan betapa terkejutnya ia saat melihat ada Gibran, Lorenzo, Anzar, Riko, Aris, dan beberapa anggota lainnya yang ada di depan ruangan tempat Nara dirawat, mereka tertidur pulas di bawah dan di kursi tanpa alas tidur. Dan saat itu lah seorang suster menghampirinya. "Mengapa anda keluar? Mari biar saya mengantar anda ke kasur anda kembali" ajak suster itu.

"Mereka?...." Tanya Nara sembari kebingungan

"Baru kali ini saya melihat teman sejati seperti kalian, mereka semua menunggu kesadaran anda selama 2 hari kebelakang, makan dan minum dari yang ada di rumah sakit ini" tutur susternya

Seketika Nara luluh. "Siapa yang menangani saya?" Tanya Nara

"Tentu saja dokter Vani" jawab suster itu

Nara sedikit terkejut takut jika mereka semua mengetahui penyakitnya. "Saya ingin keruangan dokter Vani, tolong pesankan makanan untuk mereka" ucap Nara lalu pergi.

"Dokter" teriak Nara saat membuka pintu ruangan dokter Vani

"Nara kamu sudah sadar" sapa dokter Vani

"Apa mereka?...."

"Duduklah akan saya ceritakan semuanya" ucap dokter Vani. Nara duduk tepat di hadapan dokter Vani dan dokter Vani pun langsung menceritakan dan menjelaskan segalanya kepada Nara. Dimana orang tua Algerian juga mengetahui tentang hal itu. Setetes demi setetes air mata Nara menyusuri pipinya yang mulus

Gadis itu berjalan menuju ke arah jendela dan melihat sekelompok orang yang tengah terduduk dan berjaga sepanjang malam hanya untuk memastikan keselamatannya, Nara tahu bahwa mereka sebagian dari anggota Genk xarvanos juga zerrviet, tak pernah Nara pikirkan bahwa rahasianya akan terungkap dengan cara seperti ini.

Dan saat itu pula Nara melihat Al keluar dari rumah sakit dan langsung menghampiri orang-orang itu dengan wajah cemas dan hawatir di ikuti oleh astlan di belakangnya, semua orang itu langsung berhamburan kesana kemari, pikir Nara mereka telah mencarinya karna saat Al bangun Nara tidak ada di atas kasur.

"Kamu lihat itu, betapa mereka pedulinya terhadap kamu. Dan kamu dengan tega merahasiakan segalanya" ucap dokternya Vani

"Mereka Menangis haru saat mengetahui tentang penyakit kamu, terlebih saat saya mengatakan bahwa usia kamu tidak akan lama lagi. Sepanjang malam mereka berjaga dan menunggu agar kamu cepat sadar tanpa mereka memikirkan kesehatan mereka sendiri"

Algerian Off Queen |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang