🌼Part30⚠️

99 7 0
                                    

Vote!!


*Sebuah prolog tanpa epilog*

*Sebuah prolog tanpa epilog*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_[berbaikan]_

Ini adalah pagi yang begitu cerah, seorang gadis sedang memasak makanan favorit suaminya di dapur. Yah dia adalah Nara, Nara merasa jika karena masalah kemarin Al masih marah sampai sekarang dan ia jelas tidak menginginkan itu jadi ia berfikir untuk membuatkan makanan kesukaannya.

Di mansion besar itu kini hanya di tempati oleh Al, Nara dan juga astlan. Karna Siska ikut ke Amerika bersama Rehan untuk menjalankan bisnis di sana. Terdapat banyak sekali makanan yang berada di atas meja makan besar nan luas, pasti Nara yang membuatnya tapi juga di bantu oleh beberapa asisten. Al tidak mengijinkan Nara untuk pergi ke pasar oleh karna itu Nara meminta bantuan kepada asisten yang ada di rumahnya untuk membelikan Nara beberapa bahan-bahan yang ia butuhkan.

Nara yang sedang berada di depan kompor mengetahui jika ada orang yang duduk di meja makan, mungkin itu Al.

"Hai bro" teriak astlan yang baru saja datang dan langsung duduk di samping Al

"Berisik" tukasnya karna mendengarkan suara astlan yang terlalu keras

"Wih ada acara apaan nih, banyak banget makanannya" astlan berseru kegirangan saat melihat banyak sekali makanan di hadapannya

Nara datang sembari membawa piring di tangannya, ia menaruh piring itu di meja lalu melayani Al. Terlihat jika cowok itu masih marah kepada Nara oleh sebab itu Nara mencoba berdamai dengannya

"Suka sama makanannya?" Tanya Nara dengan lembut tapi Al hanya menganggukkan kepalanya. Nara tersenyum lalu ikut makan bersama mereka

"Hari ini tanggal 13" ucap astlan

"Gue tau" balas Al sembari memasukan sendok ke mulutnya

"Genk kita sudah siap untuk tawuran nanti malam"

"Bagus kalo gitu"

"Semalam revator juga mengirimkan pertanda untuk melaksanakan tawurannya dengan perkelahian atau balapan motor, entahlah tapi gue gak enak hati"

"Kita akan menang, dalam sejarah Xarvanos tak ada kata kalah"

"Tapi ini bersangkutan dengan kematiannya Rey, bisa jadi mereka mempunyai strategi yang begitu sempurna hingga membuat kita kalah"

"Mereka mungkin mengira kita penyebab dari kematian Rey, tapi bukan kita. Jadi jangan takut untuk kalah karna kebenaran yang menang bukan kejahatan"

"Bukan hanya itu, Lorenzo kasih tau gue kalo misalnya mereka udah tau kita mempunyai ratu. Dan ratu dari revator mengundang ratu kita untuk turut hadir dan menyaksikan tawuran nanti malam"

Mendengar itu seketika mata Al langsung melihat ke arah Nara yang sedang asik memakan makanannya, Nara yang mendengar itu langsung menaikan tatapan matanya untuk melihat ke arah Al.

Algerian Off Queen |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang