*sebuah prolog tanpa epilog*
[Ibu]
Di dalam sebuah rumah sederhana Algerian memegang erat tangan bi Ani, dia terus memohon kepadanya agar menemui Nara yang sedang terbaring lemah di rumah sakit. "Bu... Nara lagi di operasi dia butuh ibu" ucap cowok itu dalam isak tangisnya
Tetapi wanita itu tetap pada pendiriannya yakni tidak mau menemui Nara alasannya karena ia telah berjanji pada nyonya nya yaitu Mela untuk tidak menemui Nara lagi jika tidak maka Mela dan anak angkatnya Hana akan melukai dan menyakiti Nara
"Bibi gak bisa den" ucap bi Ani
"Ibu jangan berfikir bahwa kalo ibu menemui Nara maka Nara akan celaka. Nara ada di bawah pengawasan Al, dia gak akan di sakiti sama siapapun" ucap Al mencoba untuk meyakinkan bi Ani
Wanita itu menunduk pilu, ia meneteskan air matanya dan tetap tidak mau menemui Nara, Al sudah membujuknya beberapa kali tetapi bi Ani tetap tidak mau dan akhirnya ia menyerah.
Di rumah sakit semuanya masih menunggu operasi selesai, tatapan kosong, merasa tidak enak hati, takut, sedih, semuanya bercampur menjadi satu.
"Ini semua salah ku" ucap Haris yang tengah menangis sesenggukan. Ia terus menangis tanpa henti karna menyadari kesalahannya begitupun dengan Mela ia terus memikirkan keadaan Nara.
Bukankah itu aneh? Orang tua yang sudah tidak menganggapnya anak sekarang malah mencemaskan anak itu? Benar-benar tidak masuk akal, mereka gila, mereka tidak waras. Saat anak mereka sakit kemana mereka selama ini? Dan sekarang saat anaknya sudah berada di ambang kematian mereka baru menyadari kesalahannya? Orangtua macam apa mereka?
"Mamah" panggil Al dan segera berlari dan memeluk sang ibu, ia menangis di pelukan Siska menyalurkan semua rasa takutnya. "Sudah Al, kamu percaya pada Tuhan semuanya akan baik-baik saja" ucap Mela mencoba menenangkan Al
"Mah pah... Kemarin Nara berjuang keras demi hidupnya dan sekarang apa? Hidupnya di rebut secara paksa"
"Tuhan tolong sembuhkan Nara, jangan bawa dia Tuhan" doanya dalam hati
2 jam berlalu dan akhirnya dokter keluarga, dengan segera semua orang bangkit dari duduknya. "Bagaimana keadaannya dokter?" Tanya Al
"Kalian siapanya?" Tanya dokter itu
"Kami keluarga pasien" jawab Rehan
"Operasinya berjalan dengan lancar, tetapi tubuh pasien menolak obat yang dimasukkan kedalam tubuhnya melalui cara apapun, bukan hanya itu setelah beberapa hasil tes kesehatannya keluar pasien mengidap penyakit leukimia akut yang sudah parah" kata dokter itu
"Lalu?" Tanya Rehan
"Kami tidak bisa melakukan apapun. mengenai luka di bagian belakang kepala pasien kami sudah menanganinya semaksimal mungkin, tetapi karna pasien juga memiliki riwayat penyakit maka sulit untuk menyembuhkannya, tubuhnya begitu lemah dan sudah tidak bisa diasup oleh obat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Algerian Off Queen |END|
Ficção CientíficaSEBUAH PROLOG TANPA EPILOG~' ( KISAH YANG TENGAH DI MULAI NAMUN HARUS BERAKHIR TANPA KATA ENDING ) احسنوالمن تحبون. [Berikanlah Yang Terbaik Untuk Orang Yang Kamu Sayangi] فو الله ان اشوق بعد الموت لا يطلق [Karna Sungguh KERINDUAN SETELAH KEMATIA...