🌼Part34⚠️

96 7 3
                                    

*sebuah prolog tanpa epilog*

*sebuah prolog tanpa epilog*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_[Ranting dan daun]_

Seperti layaknya keluarga lengkap dan bahagia, David, Mela, Hana, serta Nara sedang duduk di meja makan sembari memakan makanan yang di masakan oleh Mela, tenang sekali rasanya.

Nara tersenyum seulas melihat bagian-bagian keluarga yang ada di depannya, rasa ini telah lama ia rindukan apalagi saat berkumpul dengan Mela, ingin sekali Nara duduk di meja makan yang sama dengan mamahnya tapi baru kali ini kesampaian.

"Nara, bagaimana kata dokter? Dokter Rian tidak bicara apa-apa pada saya, jadi tolong di jelaskan" ucap David

"Tak ada om, hanya sedikit kecapean"

"Kenapa bisa sampai pingsan di tengah jalan? Pada larut malam pula"

"Anak penyakitan, mana nakal lagi" guman Hana yang langsung mendapat tatapan tajam dari David

"Diam!"
"Jelaskan Nara, atau perlu saya telpon Haris untuk menjemput kamu?"

"Tidak usah repot, saya bisa pulang sendiri om"

"Kalo begitu, kamu tinggal saja di rumah ini semau kamu"

"Loh kok gitu? Lebih baik kamu suruh Haris untuk jemput Nara" seru Mela

"Ibu macam apa kamu ini! Anak sakit bukannya di kasih perhatian malah nyuruh dia buat pergi" sekejap setelahnya David langsung meninggalkan meja makan dan segera pergi bekerja

"Lo punya pikiran sendiri lah Nara! Ngapain coba sekarang Lo tinggal di rumah orang lain. Gak malu Lo numpang?" Ujar Hana

Nara sedang tak ingin berdebat, dirinya sudah benar-benar merasa lelah dengan semua kejadian yang telah ia lewati, semakin hari tubuhnya semakin merasa lemas dan tak ber energi padahal ia sudah makan tepat waktu bahkan meminum obat sesuai jadwal, memang ia melewatkan kemoterapi selama 2 kali, tapi itu tidak apa-apa kan? Buktinya Nara masih hidup sampai sekarang

"Gue lagi males debat" ucapnya lalu meninggalkan Mela dan Hana yang sedang menatapnya dengan tatapan tak suka. Sesegera mungkin Nara pergi ke kamar dan menetap di sana, merebahkan tubuhnya dan menutup matanya hingga rasa ketenangan datang.

"Kamu terlalu kuat Nara, baru kali ini ada yang bisa bertahan sampai bertahun-tahun untuk melawan leukemia akut, rekor terlama di dunia kesehatan adalah sekitar 1 tahun, tapi kamu? Sudah hampir 2 tahun. Saya harap kamu tidak berputus asa dan terus berjuang untuk kesembuhan"

Perkataan dokter Rian terus melekat di benak Nara, alasan utamanya ia bertahan hidup sampai saat ini adalah karena ia ingin memenuhi sumpahnya dulu, ada tugas yang harus ia selesaikan sebelum benar-benar pergi meninggalkan dunia yang kejam ini.

Nara berfikir jika ia harus segera menyelesaikan tugasnya, karna bagaimana pun juga soal umur tak ada yang tau, bisa jadi esok hari ia sudah pergi sebelum menyelesaikan tugasnya, mulai sekarang Nara harus menyusun kembali strategi untuk membalas dendam.

Algerian Off Queen |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang