*Sebuah prolog tanpa epilog*
_[aku yang singgah]_
Setengah kesadarannya kini mulai kembali, matanya terbuka sedikit-sedikit dan menampilkan langit-langit putih yang tidak asing bagi Nara, penciuman hidungnya sudah tidak asing lagi ia tahu jika sekarang dirinya berada di rumah sakit. Yap!! Rumah sakit di ruangan 203 tepatnya di lantai 3 di sebelah ujung dan paling ujung. Itu adalah tempat pribadi Nara dan juga rumah kedua setelah rumah yang ia tempati bersama Bu Ani dan juga pak Wawan.
Kesadarannya sudah kembali seperti semula hanya saja ada beberapa rasa sakit di tubuhnya, ia melihat ke sekeliling ruangan kosong itu, tidak ada siapa-siapa selain Nara yang sedang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit, Nara juga sempat berfikir siapa yang telah membawanya kesini stelah ia kehilangan kesadarannya kemarin malam.
Nara melihat ke balik pintu ruangannya terdapat seorang gadis kecil yang kini sedang menatap ke arahnya.
" Sisil " panggil Nara pada gadis kecil yang bernama Sisil itu.
Gadis kecil itu tiba-tiba saja berlari ke arah Nara dan mencoba untuk menaiki kasur rumah sakit yang sedang Nara tempati tapi tidak bisa karna tubuhnya yang terlalu kecil, ia menjingkit kan kakinya untuk sampai di atas kasur Nara dan duduk di sebelahnya.
" Sisil kenapa? " Tanya Nara karna melihat anak kecil itu sedang menundukkan kepalanya sembari mengusap air mata yang mengalir di pipi mungil miliknya.
" Apa Sisil drop lagi? " Tanya Nara kembali
Gadis kecil itu langsung menatap ke arah Nara dengan tatapan yang begitu memprihatinkan.
" Bukan Sisil yang drop, tapi kak Ara " ucap Sisil kemudian kembali menangis
" Kak Ara baik-baik aja kok sil " balas Nara tersenyum pada anak kecil di sampingnya
" Gak! Kak Ara pasti sakit lagi " ucapnya dengan suara lembut
" gak Sisil kak Ara gapapa " ujar Nara sembari mengelus puncak kepala Sisil dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang.
" Lihat ini " ucap Sisil sembari meraih tangan Nara yang sedang mengelus kepalanya dengan lembut
" Tangan kak Ara di tusuk sama jarum infus " lanjut Sisil" Lihat itu " tunjuk tangan Sisil pada dada Nara yang kini sedang menyatu dengan alat yang bernama Patien monitor, Nara langsung melihat pada tunjukan Sisil, ia melihat dadanya yang di penuhi oleh selang-selang kecil yang langsung terhubung pada alat lainnya seperti Patien monitor, bahkan Sekarang Nara masih menggunakan alat Nebulizer pada pernafasannya.
" Pasti rasanya sakittt kan kak? " Tanya Sisil
" Sisil juga tau, saat jarum ini menusuk ke tangan kiri Sisil rasanya kayak di gigit harimau " lanjutnya sembari menunjuk tangan kiri Nara yang sedang terpasang dengan jarum dan selang kecil untuk menyalurkan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Algerian Off Queen |END|
Fiksi IlmiahSEBUAH PROLOG TANPA EPILOG~' ( KISAH YANG TENGAH DI MULAI NAMUN HARUS BERAKHIR TANPA KATA ENDING ) احسنوالمن تحبون. [Berikanlah Yang Terbaik Untuk Orang Yang Kamu Sayangi] فو الله ان اشوق بعد الموت لا يطلق [Karna Sungguh KERINDUAN SETELAH KEMATIA...