🌼Part28⚠️

106 6 0
                                    

*sebuah prolog tanpa epilog*

*sebuah prolog tanpa epilog*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_[perang]_

Pancuran air shower kini telah membasahi wajah serta tubuh milik gadis yang sedang mengguyur tubuh mungilnya dengan air hangat beraroma strawberry, ia mengusap wajahnya yang terkena air menggunakan tangan lalu menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan tertunduk merasakan setiap air yang mengalir membasahi inci kulitnya yang putih.

Matanya memerah karna sedari tadi terus mengeluarkan air mata, yah! Dari satengah jam yang lalu gadis itu menangis di bawah guyuran air shower, air matanya telah menyatu bersama air yang kini membasahinya. yang ia inginkan adalah mandi bersama hujan tetapi sayangnya hujan tidak turun malam ini membuat gadis itu harus mandi di bawah pancuran air shower.

Hatinya merasa damai serta pikirannya pun akan menjadi tenang saat air hujan menimpanya membuat gadis yang bernama Nara itu menjadi seseorang yang penyuka hujan. Gadis itu sangat dan sangat menyukai rintik hujan yang mengguyur bumi seolah hujan itu adalah obat penenang baginya, meski terkadang ia akan sakit jika terus-menerus berada di bawah guyuran hujan.

Nara menyelesaikan ritual mandinya lalu mempersiapkan diri untuk turun kebawah dan memakan sesuatu, jujur saja dari tadi siang ia tidak makan jadi sekarang merasa sangat lapar. sudah larut malam bahkan Al pun belum pulang entah kemana manusia dingin itu.

Nara mulai menuruni anak tangga lalu menatap ke bawah mencari seseorang karena mungkin saja kan ada pembantu yang belum tidur. Saat Nara sampai di bawah ia tidak melihat siapapun mungkin karna memang ini sudah larut malam jadi mereka semua telah tidur begitu juga Siska dan rehan pasti mereka sudah tertidur pulas.

Nara melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur dan ia pun sempat terkejut saat melihat ternyata ada Algerian dan juga astlan yang duduk di meja makan sambil memakan semangkuk mie instan. Tak tau kapan mereka berdua pulang tapi yang jelas Nara tidak mengetahuinya, tidak ingin melontarkan kata apapun Nara lebih memilih membuka kulkas dan mencari sesuatu yang bisa ia makan. Jika mengingat sikap Al saat di Kantin sekolah itu membuat Nara semakin enggan untuk berbicara atau sekedar menatap mata cowok itu.

Gadis itu mengambil sebuah roti tawar untuk dimakan lalu mengambil segelas susu yang telah ia tuangkan ke dalam gelas, Al dan astlan hanya diam dan pokus memakan mie instan. Nara pun hendak melangkahkan kakinya untuk segera pergi dari sana.

Saat Nara akan melewati meja makan yang di duduki oleh Al dan juga astlan tiba-tiba saja Al berkata "sini duduk" ucapnya.

Nara tidak ingin menanggapinya ia sudah cukup kesal tadi, ia memutuskan untuk melanjutkan langkah kakinya tetapi Al langsung mencekal lengannya lalu menariknya membuat Nara langsung duduk di kursi sebelah Al. Seketika Nara merotasi kan matanya agar tidak bertatapan dengan cowok dingin itu.

Gadis itu memasukan rotinya kedalam mulut, lalu mengunyahnya perlahan juga tidak lupa menyeruput susu yang sudah ia bawa.

Hanya ada keheningan di antara mereka bertiga, sampai selesainya mereka makan tetap tidak ada yang bicara. Nara sudah merasa bosan dan matanya meminta untuk segera di istirahatkan, untuk hari ini Nara benar-benar merasa lelah dan ingin segera istirahat.

Algerian Off Queen |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang