🌟nya jangan lupa yaa
Follow ig @are_.el
@kiraya.qoratuadilla
@rafka.galensi
10. Siapa dia?
Zeco segera mengeluarkan ponselnya lalu mengotak-atiknya. Dan ya, terdeteksi. Posisi pemilik nomor misterius itu berada di titik markas Kindynos.
"Titiknya ada di sini." Zeco menunjukkannya pada Rafka dengan berbisik. Ia tak ingin pelakunya mengetahui bahwa ia sedang melacak keberadaannya.
Anehnya, tidak ada satupun anggota Kindynos di sana yang sedang memegang ponsel, semuanya sibuk membereskan markas. Zeco dan Rafka semakin tidak mengerti, terlihat jelas titik peneror itu berada di markas ini.
Di sisi lain, Raya memejamkan matanya di dalam mobil yang gelap tanpa pencahayaan apapun, matanya sudah sulit untuk dibuka. Rafka mengatakan hanya sebentar, tapi sudah lebih 30 menit Raya menunggu, Rafka masih belum juga datang.
Kelopak mata Raya perlahan terbuka saat menyadari ada cahaya beberapa meter di depannya. Raya menajamkan matanya. Terlihat di sana seseorang menggunakan pakaian serba hitam menaiki motor besar lalu melambai padanya. Raya tak dapat mengenalinya karna tidak satupun kulit orang itu yang terlihat.
Orang itu mengarahkan motornya ke arah mobil lalu menempelkan kertas pada jendela mobil dan pergi begitu saja. Raya memberanikan diri untuk keluar dan mengambil kertas itu. Di kertas itu terdapat tulisan 'Play the game'. Cepat-cepat Raya masuk kembali ke dalam mobil, jantungnya berpacu dengan cepat. Ia merasa ada sesuatu yang akan terjadi.
Dengan segera Raya mengirimkan pesan pada Rafka.
Fans
Rafka
/Send a pictureApa maksud orang itu memberikan Raya tulisan seperti ini? Kenapa dirinya juga ikut diteror?
Di dalam markas, Zeco dan Rafka masih mengamati pergerakan semua orang yang berada di sana. Sama sekali tidak ada yang mencurigakan.
Ponsel Rafka kembali bergetar menandakan pesan masuk. Pesan itu dari Raya. "Siapa?" Tanya Zeco.
"Gue duluan," ucap Rafka lalu pergi dari sana tanpa menjawab pertanyaan Zeco.
Zeco membentuk sebuah senyuman yang menandakan sebuah arti. "Yang hanya diam, belum tentu tidak bergerak." Zeco memasukkan ponselnya ke saku celananya lalu kembali melanjutkan membereskan markas.
"Zeco," seseorang menyentuh bahu Zeco. Sontak, Zeco terlonjak kaget.
Ia menoleh kepada orang itu. "Kenapa?" Tanya Zeco dengan wajah malas, dia lagi ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUGUR [ON GOING]
Teen Fiction⚠️ DILARANG KERAS PLAGIAT!! *** Aku salah memilih tempat untuk bahagia. Bahagiaku bukan di sini, bukan di sana, dan bukan di mana-mana. Kiraya Qoratu Adilla, sang pemilik paru-paru tidak normal ini harus menjalani hidupnya yang sulit. Mulai dari hub...