13 | Sakit yang menyiksa

495 151 121
                                    

🌟 nya jangan lupa yaa

Follow ig @are_.el
                 @kiraya.qoratuadilla
                 @rafka.galensi

13. Sakit yang menyiksa

Raya duduk di kursi yang ada di depan mini market itu. Ia menggoyang-goyangkan kakinya sembari menunggu Rafka.

Otaknya berpikir. Kemana perginya orang yang menurutnya adalah peneror itu? Memang beberapa hari ini tidak ada teror yang datang, tapi, tetap saja ia harus mengetahui siapa peneror itu.

Seseorang duduk di samping Raya dan membuat dirinya terkejut lalu menoleh ke arah orang itu. "Ngapain?" tanya orang itu.

"Ngagetin aja kamu." Bukannya menjawab, Raya justru protes karna dirinya memang terkejut.

"Lo sendirian?" tanyanya lagi.

"Bareng Rafka, kamu ngapain di sini?" tanya Raya balik.

"Habis ngaterin handphone-nya Grey, ketinggalan," jawabnya.

"Emang dia sekarang di mana, Bim?" tanya Raya mengerutkan keningnya sembari memiringkan kepalanya.

Bim? Yaps orang itu Abim.

"Di taman, mau ketemu sama orang katanya," balas Abim.

Raya mengangguk mengerti. Memang tak jauh dari tempatnya sekarang ada taman kota. 

"Kamu bilang nganterin handphone, terus kenapa di sini?" tanya Raya menghadap ke Abim

"Haus, jadi gue beli minum," jawab Abim menunjukkan sebotol air mineral yang berada di tangannya.

Raya lagi-lagi hanya mengangguk saja.

"Rafka mana?" tanya Abim. Ia tak melihat ada Rafka di sana.

"Di dalem, emang nggak ketemu?"

Abim menggeleng. "Nggak," jawabnya.

"Ray, nih." Seseorang menyodorkan sebungkus es krim pada Raya.

"Nah ini Rafka," tunjuk Raya pada Rafka.

"Abim?" ucap Rafka terheran.

"Es nya cuma satu? Buat kamu mana?" tanya Raya yang melihat hanya ada satu es krim di tangan Rafka.

"Buat lo aja, gue nggak."

"Tapi 'kan kamu yang-," ucapan Raya terpotong.

"Abim, gue bisa 'kan titipin Raya ke lo?" potong Rafka.

"Bisa, emang lo mau kemana?" Abim mengerutkan keningnya, begitu juga dengan Raya.

"Gue ada urusan," balas Rafka.

"Aku ikut," serobot Raya berdiri dari duduknya.

"Gue mau ke markas, Ray. Nggak mungkin kalo lo ikut," jawab Rafka menjelaskan. Ia tadi mendapat panggilan dari Zeco untuk segera datang ke markas Kindynos secepatnya.

GUGUR [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang