🌟nya jangan lupa yaa
Follow ig @are_.el
@kiraya.qoratuadilla
@rafka.galensi8. Kembali terjadi
Rafka tahu persis semuanya. "Ada gue, Ray. Lo nggak perlu cari alasan, gue tau semuanya," ucap Rafka lembut.
"Semalem, gue sengaja denger pembicaraan lo sama Mama," ungkap Rafka.
Raya terdiam mendengarnya. Ia harus bagaimana sekarang? Lagi-lagi ia kembali bimbang dengan pilihan yang serba salah ini.
"Udah, sana lo mandi, siap-siap. Atau mau gue mandiin?" Goda Rafka pada bocilnya yang masih terdiam.
"Aku udah mandi," jawab Raya lesu.
"Yaudah, ganti baju," suruhnya lagi.
"Aku takut Mama marah, Raf," adu Raya.
"Nggak usah dipikirin, ada gue," ujar Rafka.
Setelah Raya yakin dengan Rafka, ia pun langsung pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap. Rafka tersenyum kecil karena ia bisa meyakinkan Raya.
Getaran di ponsel Rafka sedari tadi tidak berhenti, anggota inti Kindynos tak hentinya mengirimkannya pesan untuk datang ke markas Kindynos sekarang. Febi pun mengirimkannya pesan.
Rafka malas menjawab satu persatu pesan itu, terlebih pesan dari Febi yang sangat menumpuk. Setiap saat Febi selalu mengiriminya pesan yang membuatnya sangat risih.
Namun, semakin tidak ada respon darinya, maka getaran ponselnya tidak akan berhenti. Rafka memutuskan untuk membalas pesan dari Zeco saja, pesan dari Zeco tidak terlalu banyak, hanya beberapa.
Zeco
Rafka
Lo dimana?
Dilon ngamuk besar, cepet ke siniRumah
Mau pergi, ada acara
Knp?Ada yg acak² markas
Dan ada tulisan di foto loTulisan apa?
Penipu
Rafka hanya membaca pesan singkat terakhir itu. Setelahnya, tidak ada lagi pesan masuk dari Kindynos, hanya dari Febi saja. Rafka berfikir keras, apa maksud dari yang dikatakan Zeco? Penipu? Siapa yang menulisnya?
Cukup lama Rafka termenung memikirkan jawaban siapa yang menulis tulisan tersebut. Dari anak tangga, Raya melihat Rafka melamun seperti sedang memikirkan sesuatu, lalu Raya menghampirinya dan membuyarkan lamunan Rafka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUGUR [ON GOING]
Teen Fiction⚠️ DILARANG KERAS PLAGIAT!! *** Aku salah memilih tempat untuk bahagia. Bahagiaku bukan di sini, bukan di sana, dan bukan di mana-mana. Kiraya Qoratu Adilla, sang pemilik paru-paru tidak normal ini harus menjalani hidupnya yang sulit. Mulai dari hub...