25 | Malam itu

311 61 97
                                    

🌟nya jangan lupa yaa

Follow ig  @are_.el
                  @kiraya.qoratuadilla
                  @rafka.galensi

galensi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25. Malam itu

Makan malam sudah selesai beberapa menit lalu. Para peserta olimpiade sudah tak ada lagi yang berada di restoran hotel. Mereka sudah kembali ke kamar masing-masing dan ada juga yang melihat-lihat sekitaran hotel yang dijadikan asrama peserta olimpiade itu.

Malam yang cerah sangat mendukung untuk jalan-jalan, menikmati angin malam yang sejuk. Ditambah dengan bulan cerah yang bulat sempurna dan bintang berkelap-kelip yang bertaburan di langit luas sana. Terlihat sangat indah.

Kedua kakak beradik yang berbeda ibu itu pun ingin jalan-jalan di sekitaran hotel setelah memberi kabar pada Radit bahwa mereka akan lanjut ke babak final. Tadinya Vano juga bersama Rafka dan Raya, namun ia mendadak sakit perut, alhasil ia tak bisa ikut jalan-jalan malam di sekitaran hotel.

Raya melihat ke langit yang begitu cantik malam ini. "Aku pernah denger mitos, katanya orang yang udah meninggal, bakalan jadi bintang yang terang," ucap Raya

"Apa kamu percaya, Raf?" sambung Raya.

Rafka mengerutkan dahinya. "Itu 'kan cuma mitos, Ray," jawab Rafka dengan kekehan kecil.

"Bahkan bintang-bintang itu udah ada sebelum adanya manusia," kata Rafka.

Raya mengangguk mengerti. "Iya juga ya," jawabnya.

"Tapi kalau mitos itu bener, aku mau waktu meninggal nanti, aku jadi bintang yang paling deket sama bumi," celoteh Raya dengan mata yang tak hentinya memandang ke langit bertabur bintang itu.

Lagi-lagi Rafka mengerutkan dahinya. "Kenapa?" tanya Rafka heran.

Raya memalingkan wajahnya ke Rafka dengan senyum tipis pada ranum merah mudanya. "Kalau aku jadi bintang yang paling deket sama bumi, aku pasti bisa lihat kamu, lihat Grey, Papa, Mama, dari atas sana sama Bunda."

Seketika Rafka terdiam. Ia merasa perkataan Raya menjadi aneh. Ada perasaan janggal di hatinya saat Raya mengatakan itu.

Rafka mengulurkan tangannya untuk menunjuk bintang-bintang itu. "Lo lihat bintang-bintang itu 'kan?" ucap Rafka.

 "Lo lihat bintang-bintang itu 'kan?" ucap Rafka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GUGUR [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang