🌟 nya jangan lupa yaa
Follow ig @are_.el
@kiraya.qoratuadilla
@rafka.galensi
20. Something?
'First blood'
"Anjir! Cheater nih orang." Zizan heboh sambil memandangi game di ponselnya.
"Lo yang bego, bukan dia yang cheater," geram Dilon pada teman jametnya itu.
"Udah gue bilang jangan nafsu," ujar Zeco yang tengah fokus dan dengan lihai menggeser-geserkan jarinya.
"Hero nggak ada demage sok-sokan maju sendiri," ucap Arlano dengan mulut yang disumpal permen jagoan neon favoritnya.
Merasa dirinya diremehkan, Zizan pun menatap satu persatu temannya itu dengan tatapan kesal. "Liat lo semua, bakalan rata di tangan gue." Zizan menyunggingkan bibirnya dengan percaya diri.
"Sok keras," sindir Zeco sedikit melirik ke Zizan.
"Gue buktiin dapet savage ntar." Kepercayaan diri Zizan semakin bertambah kala dia mendapatkan satu kill.
Dilon yang mendengar itu pun tertawa. "Lo aja biasanya coklat, gayaan mau savage."
Zizan mengerutkan dahinya. Keahliannya dalam bermain game sama sekali tak dipandang sedikit pun.
Roof top yang menjadi tempat favorit para anggota Kindynos itu menjadi saksi kehebohan mereka bermain game sekaligus penghinaan terhadap Zizan.
"Deketin cewek aja jago lo," ucap Dilon.
Kata yang diucapkan Dilon mengingatkan Zizan akan sesuatu yang menurutnya cukup penting dan menarik untuk dibahas sekarang.
"Pada tau nggak?" Zizan menaikkan alisnya. Dari raut wajahnya terlihat bahagia.
"Nggak," balas Zeco singkat tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari benda di tangannya.
"Kemaren gue habis tembak cewek," ucap Zizan sembari menyunggingkan senyum bahagia ala orang sedang kasmaran.
Tak ada respon apa pun dari ketiga temannya. Bagi mereka, hal seperti ini sudah sangat biasa. Pasalnya, hampir setiap Minggu Zizan menembak cewek, ntah yang ada di SMA Thunder ataupun dari sekolah lain.
Karena tidak diacuhkan, Zizan berdiri dari duduknya sembari memandang ketiga teman biadabnya itu.
"Mau ke mana?" Zeco yang menyadari pun lantas bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUGUR [ON GOING]
Teen Fiction⚠️ DILARANG KERAS PLAGIAT!! *** Aku salah memilih tempat untuk bahagia. Bahagiaku bukan di sini, bukan di sana, dan bukan di mana-mana. Kiraya Qoratu Adilla, sang pemilik paru-paru tidak normal ini harus menjalani hidupnya yang sulit. Mulai dari hub...