~🖤🖤~
"Psychopath test?!" Tanya Ezra sedikit ngeri.
"Maksudnya kaya gimana?" Riel nampak penasaran dan juga bersemangat, dia bahkan menghentikan permainannya dengan Ezra.
Ella mengangkat bahu santai.
"Simple, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab dan jawaban kalian bakal nentuin kalian punya jiwa psikopat atau ngak.""Ayo kita coba!" Kata Ella sangat bersemangat. "Pertanyaan pertama, Kamu melihat sebuah kereta yang akan menabrak dan membunuh lima orang. Saat itu kamu sedang berada di atas jembatan dan berdiri di samping orang asing bertubuh besar. Kamu ingin menghentikan kereta tersebut tapi badanmu terlalu kecil. Tetapi jika kamu mendorong orang asing di sebelahmu ke rel dan membunuhnya, kamu akan menyelamatkan lima orang tersebut. Apakah kamu akan mendorongnya?" Ella menatap semua orang bergantian menunggu jawaban.
"Kenapa harus bunuh orang sih? Enggak bisa ya suruh kelima orang tadi pindah sendiri aja?" Ezra nampak kurang suka dengan pertanyaannya.
"Ya asumsikan aja, merek nggak bisa menghindar." Kata Ella kejam.
"Tapi rasanya salah aja gitu, bunuh orang buat nyelamatin orang lain." Celetuk Riel yang dari tadi nampak berpikir serius.
"Satu pengorbanan kadang dibutuhkan untuk kebaikan yang lebih besar." Kata Zealan dengan tenang.
Cleo mengangkat alis skeptis. "Jadi maksudnya, kamu bakal dorong orang asing itu, walaupun you basically murdered him?"
"But I could save 5. Lima lebih baik dari satu."
Semua terperangah menatap Zealan.
"Jawaban Zealan benar." Ella berkata pelan. Lalu membaca tulisan diponselnya. "Psikopat akan mendorong pria tersebut karena berpikir bahwa 'tujuan membenarkan cara', membunuh orang tak bersalah bisa menjadi normal dan efektif selama hasilnya untuk kebaikan yang lebih besar."
Saat Ella selesai membaca semua mata tertuju kepada Zealan dengan tatapan tak percaya dan sedikit terkejut.
"You're really going to push him?" Tanya Cleo yang masih tidak percaya dengan pola pikir Zealan.
Zealan memutar mata dan mendengus. "Itu hanya fun quiz, kak."
"But still, bisanya kamu punya pikiran kaya gitu."
"Kak, nggak apa-apa, Zealan memang agak psycho dari dulu, jadi agak nggak kaget juga sama pola pikir Zealan yang kadang creepy." Riel menghentikan Cleo yang nampaknya masih ingin mencecar Zealan. "Pertanyaan selanjutnya apa, El?"
Ella mendengarkan Riel dan membaca pertanyaan selanjutnya. "Kamu tinggal di sebuah gedung apartemen di lantai 10. Tiba-tiba ketika kamu menengok dari balkon, kamu melihat seorang pembunuh yang tengah menghabisi nyawa korbannya di gedung sebelah. Pembunuh itu melihatmu dan kamu bisa melihat bahwa dia mendekatkan jarinya ke wajahnya lalu gestur seperti apa yang dibuatnya?"
"Sst!" Riel mendekatkan telunjuknya ke bibir. "Silent is golden!"
"El, jadi lega, jawaban Ri adalah jawaban orang normal." Kata Ella yang langsung membuat Riel kecewa.
"Kalo menurut kamu apa?" Ezra menatap Zealan meminta jawaban.
"Gak tahu, hitung lantai mungkin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen And Her Devil Boy {Completed)
ChickLitCleo, si 'Ratu' kejam, tidak ada yang mampu menaklukannya. Baginya semua pria kecuali yang berguna baginya adalah kuman yang mengotori jalannya. Bahkan ayahnya pun, ia buat kalah dan menangis pada permainan yang ayahnya atur sendiri. Gadis bar bar y...