~🖤~
"Nona, tuan Geovanni ingin bicara dengan anda." Cleo manatap dingin asisten Rafa yang dulunya asisten sekretaris ayahnya. Dia langsung ciut dan menunduk. Bukan lagi rahasia bagaimana Cleo membuat semua manager bertekuk lutut dihadapannya. Belum lagi banyaknya karyawan yang saat ini sedang dalam masa percobaan dan yang lebih menakutkan karyawan yang dipecat dikantor cabang dan di laporkan ke pihak berwajib. Cleo kini terkenal sebagai pemimpin yang tidak pandang bulu, tanpa ampun serta sangat tegas.
Walau tidak disuruh, semua kini memanggilnya nona dengan penuh hormat.Tanpa mengatakan apa-apa Cleo memasuki ruangannya.
Rafandra menatap Rindi, asistennya dengan senyum dingin. "Perlukah aku mengajarimu lagi? Jika ada sesuatu yang harus disampaikan kepada nona, kau memberitahuku bukan langsung memberitahu nona, aku yang akan menyampaikan kepadanya. Apa kau mengerti?"
"Ma... Maaf.. maafkan.. maafkan aku. Pak Rafandra. Sa.. saya mengerti."
"Bagus. Karena kalau kamu belum mengerti, aku tidak akan menjelaskannya lagi."
Wajah Rindi langsung memucat. Maksud Rafandra sangat jelas. Jika dia sampai melewati Rafandra lagi, dia akan di pecat.
"Baik."
"Kembali bekerja."
Rafandra memasuki ruangan Cleo dan mendapati Cleo duduk di mejanya yang sedang menekuni setumpuk dokumen.
"Aku nggak bakal sampein hal yang nggak berhubungan dengan bisnis atau adik-adik kamu." Kata Rafandra terus terang.
"Aku tahu. Dia juga palingan cuma pengen ngeluh aja karena nama perusahaan." Kata Cleo acuh sambil tetap menekuni dokumen di tangannya.
"Kamu tahu harus apa?" Cleo mengangkat wajahnya dengan seringai iblisnya.
"Ya. Nona, sedang sibuk, tidak bisa diganggu dengan hal-hal yang tidak penting."
"Kamu makin baik ya dalam kerjaan kamu sekarang." Goda Cleo yang hanya dihadiahi tawa mengejek dari Rafa.
Cleo berhasil menghindari ayahnya sebulan penuh, namun pada akhirnya Cleo mau tidak mau mendengarkan saat pengikut setia ayah Cleo membuat panggilan vidio saat Cleo akan rapat bersama para manajernya.
Cleo memandang dingin layar yang menunjukkan panggilan dengan ayahnya yang sedang berlangsung ketika ia memasuki ruang rapat.
Cleo menatap Adipati Teguh yang duduk dengan tegak tanpa memandang Cleo.
Rupanya masih ada yang berani berulah.
Cleo menghampiri kursi di kepala meja rapat.
"Apa yang membuat kita mendapatkan kehormatan untuk bertatap muka dengan tuan Geovanni siang ini?" Cleo duduk dengan angkuh menatap pria yang menatap Cleo dengan dingin dari layar.
"Apa kau ingin menghancurkan perusahaan itu, Cleopatra?!"
Tuan Geovanni menyebut nama itu dengan nada dingin yang selalu sama, walau berusaha tenang senyum Cleo sedikit berkedut.
"Aku tidak mengerti apa yang tuan Geovanni maksud."
"Kau mengganti nama perusahaanku! Kau memecat karyawanku! Kau merusak sistem Pandora Box! Apakah kau lupa apa yang dibiayai perusahaan itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen And Her Devil Boy {Completed)
ChickLitCleo, si 'Ratu' kejam, tidak ada yang mampu menaklukannya. Baginya semua pria kecuali yang berguna baginya adalah kuman yang mengotori jalannya. Bahkan ayahnya pun, ia buat kalah dan menangis pada permainan yang ayahnya atur sendiri. Gadis bar bar y...