Part 21

21 2 0
                                    

~🖤~

Cleo duduk di kepala meja rapat. Beberapa manager dengan sembunyi-sembunyi saling berbisik. Mereka penasaran apa penyebab Cleo mengumpulkan semua GM, Manajer dan Kepala Divisi di pagi itu.

"Ada apa nona Geovanni mengadakan rapat pagi ini." Tanya Azri Haedar, manager rencana bisnis yang sejak awal paling berani berbicara dengan Cleo.

"Kalian sangat tidak sabar ya." Cleo menatapnya dengan senyum dingin.

"Rafa." Cleo melirik Rafandra yang dari tadi berdiri di samping Cleo dengan setumpuk berkas ditangannya.

Rafandra membagikan berkas itu kepada semua orang dan suara seruan terdengar satu persatu hingga ruangan menjadi berisik.

Akhirnya GM Pemasaran dan Humas, Maria Anjani berani bertanya kepada Cleo. "Apa maksudnya ini, nona Geovanni?"

"Kurang jelas ya?" Perlahan Cleo menunjukan wajah aslinya, senyum iblis yang selalu dia sembunyikan sejak dia mulai menggantikan ayahnya perlahan muncul. "Welcome to Ri&El Corp."

"Anda tidak bisa seenaknya mengganti nama perusahaan ini! Anda tidak bisa melakukan itu! Tuan Geovanni tidak akan terima dengan hal ini!" Adipati Teguh pengacara ayah Cleo yang juga menjabat sebagai kepala divisi legal, membanting berkas yang berisi penggantian nama perusahaan dengan kuat ke atas meja.

Cleo tertawa gila. "Aku sudah melakukannya. Kamu adalah seorang pengacara kan? Kamu pasti bisa melihatnya. Dokumen itu, walau hanya salinannya, sudah cukup untuk membuktikan bahwa aku telah mengganti nama perusahaan ini." Tatapan Cleo menggelap walau senyuman masih terukur di bibirnya. "Dan apakah Tuan Adipati Teguh lupa? Perjanjian yang kami tanda tangani! Jangan membuatku mengulang isinya!"

"Aku adalah anak biologis pria itu, tapi aku tidak seperti dia. You see, like what you said before, aku masih terlalu muda!" Cleo mengulang perkataan para karyawan saat mereka mencoba membatasi Cleo dengan halus dalam perusahaan.

Cleo mengambil beberapa helai rambutnya dan memainkannya dijarinya seperti yang biasa Zealan lakukan. "Kalian benar! Aku masih LABIL, kadang aku melakukan sesuatu secara recklessly based on my mood."

Cleo memiringkan kepalanya sambil mempertahankan senyumnya.
"Jadi kalian harus berhati-hati, karena kalau aku jadi kalian, aku tidak akan buat aku kesal. Because I might recklessly fire all of you!"

Senyum iblis Cleo perlahan hilang dan Cleo memandang semua orang di dalam ruangan rapat satu persatu dengan dingin.

"GM Operasional, Tuan Bakhtiar Kalandra, kenapa bisa terjadi miskomunikasi antara Divisi konstruksi budgetting dan pelaksana konstruksi? Pembangunan gedung dan apartemen baru di pinggir kota H terlambat empat hari dan tidak ada laporan apa pun tentang itu!"

Rafandra menghampiri GM yang Cleo sebut dan menyerahkan dokumen yang membuat wajahnya langsung menjadi pucat.

"Sebelum jam 12 siang ini laporan yang rinci harus berada di atas mejakku!"

Melihat Gm Bakhtiar hanya terdiam pucat Cleo semakin gemas. "Bukankah kamu seharusnya mengatakan sesuatu?"

GM Bakhtiar tersentak dan segera duduk dengan tegak. "Ba... Ba.. Baik.. Baik, Nona.... Geovanni." Katanya sedikit tergagap saking kagetnya.

"Katakan kepadaku jika kamu tidak mampu membawahi para manajer dan kepala divisi di bawahmu, aku akan menolongmu." Cleo berkata akan menolong namun tatapannya jelas dan dapat dibaca, jika GM Bakhtiar tidak mampu dia akan digantikan!

"Humas! Adakah yang bisa menjelaskan tentang proyek Aria dia Kalimantan? Sengketa tanah belum 100% selesai tetapi pembangunan sudah di jalankan!" Cleo melirik korbannya yang berikut, bagian Humas.

Queen And Her Devil Boy {Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang